Merasakan
menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan dengan perasaan lega.. itukah
cita-cita anda dalam waktu dekat ini?Hmmm..Saya tahu memang tidak segampang
itu, kalau setiap bulan kita masih dibebani dengan perasaan was-was, perasaan
takut sama tanggal jatuh tempo, yang menghantui setiap saat. Tidur tidak
nyenyak, makan pun tidak enak. Di bagian pertama program pembebasan anda dari
hutang bank yang membelenggu ini saya akan mengajak anda untuk melihat
kehidupan dengan cara yang sedikit berbeda. Anda siap ? Ya..Tentu saja siap
tidak siap .. ya harus siap. Sebelum saya berbicara masalah teknis, ada
beberapa hal yang perlu anda pahami terlebih dahulu. Karena ini penting
sekali.. hal tersebut adalah:
1. Percayalah
anda tidak sendirian
Ya..
ada banyak orang kaya yang berhutang jauh lebih banyak dari anda. Coba lihat
berita tentang keluarga pengusaha terkenal yang hutangnya 6 triliun..
pertanyaan saya adalah: “apakah jumlah hutang anda lebih besar dari itu?” kalau
iya.. mungkin saya belum bisa membantu anda dengan cepat..Tapi kalau belum
segitu, masih banyak cara untuk keluar dari hutang mulai sekarang sampai
selamanya.
2. Yakin
pasti ada jalan keluar.
Seberapa
keyakinan anda akan segera menentukan apakah anda cepat menyelesaikan
permasalahan hutang anda atau malah membuatnya menjadi lubang hutang baru..
karena kebingungan anda. Yakin tanpa sebab.. Sikap seperti itu yang perlu anda
miliki sekarang. Saya rasa dengan keyakinan “Tanpa Sebab” pokoknya yakin aja..
seperti lagu “pokoke joget” nda peduli yang nyanyi siapa, syairnya seperti apa,
penciptanya siapa, yang penting joget aja.. Seperti itulah kehidupan anda
dijalankan mulai dari detik ini.
3. Menangani
masalah ini dengan sangat serius.
Saya
perlu mempertanyakan kembali.. seberapa serius anda mengidamkan kebebasan
financial?Masalah hutang anda bukan semata-mata disebabkan karena “faktor
ekonomi” tetapi “faktor anda”. Jadi bukan solusi yang dianalisa terlebih
dahulu.. tetapi sikap anda terhadap uang serta semua kebiasaan-kebiasaan anda
menggunakan dan mendapatkan uang, keputusan-keputusan keuangan anda, cara anda
mengelola uang, serta skill menumbuhkan uang yang anda kuasai. Anda yang perlu
kita analisa bersama, karena anda yang mengambil keputusan keuangan. Dengan
mengubah cara anda menghadapi, memahami dan mengelola uang, maka anda akan
terbebas dari hutang.. “Selamanya”.
4. Anda
yang mengendalikan situasinya
Teringat
saat seorang motivator ternama berbicara “kalau anda lunak terhadap kehidupan,
maka kehidupan akan keras terhadap anda..sebaliknya, kalau anda keras terhadap
kehidupan, maka kehidupan akan lunak terhadap anda. Sekarang saatnya bertindak dengan
serius, sungguhsungguh, dan tidak satupun orang yang bisa menghentikan langkah
anda untuk menuju kebebasan. Anda siap menempuh apapun yang harus dilakukan,
dan menikmati prosesnya dengan sadar. Saat ini anda sedang menyalakan mesin
mobil, dan mengendarainya dengan kecepatan penuh.. Ya.. Konsentrasi seperti
inilah yang anda perlukan untuk membebaskan diri anda dari belenggu bunga
bank.. Serius, konsentrasi, berfikir cepat dan akurat..
Betul
sekali.. seperti mengendarai mobil berkecepatan tinggi.. anda mseti fokus, dan
konsentrasi. Karena masalah angsuran ini harus segera diselesaikan secepatnya,
kalau tidak, setiap bulan akan menghantui anda terus menerus. Apa Sebenarnya
Arti Hutang. Hutang bisa berarti sebuah pinjaman yang di lakukan oleh
seseorang. Efek dari hutang bisa bagus ataupun jelek bukan dari sifat hutang
itu sendiri, sebenarnya adalah dari untuk tujuan apa si peminjam tersebut
berhutang.
Hutang
baik biasanya digunakan untuk kegiatan usaha dengan perhitungan yang efektif, sedangkan
hutang buruk biasanya pinjaman yang dilakukan untuk konsumtif, atau hutang untuk
bisnis dengan perhitungan yang kurang matang (spekulasi). Mengapa banyak orang
bisa terjerumus didalam hutang yang terus menerus menggerogoti kantong
penghasilanya selama bertahun-tahun. Hutang adalah masalah sikap
Sebenarnya
kondisi finansial seseorang orang jatuh karena sikap atau kebiasaanya mengelola
keuangan baik pribadi maupun bisnis. Apapun bentuk hutangnya.. sikap terlalu
optimis terhadap peluang baru, mental spekulasi, sikap gengsi dan sikap terlalu
ingin dihargai adalah awal dari terbentuknya hutang. Persoalan mendasar tentang
hutang.
Saat
ini memang banyak sekali masalah serius tentang hutang. Mulai dari pegawai negeri
maupun swasta, pengusaha, pensiunan sampai pejabat pun terlilit dengan hutang
yang sulit diselesaikan karena program bunga berbunga. Begitu banyaknya program
perbankan yang mempermudah proses hutang piutang, sehingga semakin banyak
masyarakat yang memanfaatkanya untuk berbagai keperluan. Dan.. penghasilanya
tersedot tanpa terasa setiap bulannya. Bagaimana cara menghindari hutang yang
“menggiurkan” Sebagian besar masyarakat tidak menganggap hutang sebagai masalah
yang serius. Hal ini dikarenakan banyak sekali tawaran-tawaran program pinjaman
yang menggiurkan, mulai dari tanpa DP, Bunga ringan, dan lain sebagainya. Penawaran
produk dengan diskon tertentu seperti “diskon 30% untuk penggunaan Mastercard
bank xxx” membuat orang lebih memilih membayar dengan menggunakan kartu
kreditnya dibanding dengan cash. Penawaran pembelian kendaraan bermotor pun
semakin menggiurkan dengan dp ringan, angsuran ringan, dan tempo yang panjang. Ya..
Sekali lagi penawaran-penawaran semacam itu hanya membuat banyak orang tiba-tiba
“buta finansial” dan tidak berfikir panjang. Coba kita hitung sama-sama:
Si
budi (seorang karyawan dengan gaji 1,5juta sebulan) sudah memiliki sebuah sepeda
motor tahun 90an yang masih layak dipakai, hanya saja sudah jadul modelnya
sehingga pengen sekali dia mengganti dengan yang baru. Harga motornya misal
3,5juta, Suatu ketika budi menemukan brosur penawaran sepeda motor baru dengan
harga 14 juta, dp 3,5juta angsuran 550 rb x 3 tahun. Karena tergiur maka si
budi memberanikan diri untuk membelinya dengan cara kredit, dengan menjual
motor lamanya untuk membayar DP. Perhitungan biaya yang dikeluarkan si budi
adalah:
Dp
= 3.500.000
3
tahun angsuran = 550.000 x 36 = 1.980.000 Total: 23.300.000, (harga motor baru
sesungguhnya 14.000.000) 3 thn kemudian nilai motor si budi jika dijual kembali
dengan harga pasaran motor bekas adalah 7.000.000 Maka perhitungannya menjadi:
Bunga yang dibayar: 23.300.000 – 14.000.000 = 9.300.000 (bunga 3thn) Penyusutan
nilai motor dalam 3 thn : 14.000.000 – 7.000.000 = 7.000.000 Kerugian si Budi =
9.300.000 + 7.000.000 = 16.000.000 (dalam 3 tahun)
Hal
itu berarti sama dengan si budi membuang uang 16juta dalam 3 tahun, atau sekitar
440.000 perbulan. Coba bayangkan hanya karena ingin memiliki motor baru (malu
dengan teman2 kerjanya) si budi yang punya gaji 1,5juta sebulan harus membuang
440.000 di tong sampah secara sia-sia (perumpamaanya). Ya.. Membuang 440rb di
tong sampah setiap bulannya selama 3 tahun berturut-turut. Hal seperti ini
seringkali terjadi di masyarakat baik kelas menengah kebawah sampai atas. Dan
mereka anggap bukan masalah yang serius, padahal kebiasaan berhutang seperti
itulah yang membuat orang bekerja keras seumur hidupnya untuk membayar bunga
terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhanya.
Kasus
diatas hanya contoh (sepeda motor) padahal orang-orang seperti si budi seringkali
membeli atau membiayai hal-hal lainya dengan cara serupa seperti: TV,
Kulkas,HP, Laptop, Motor, Mobil, Dll Maka hidupnya terasa terbebani secara
akumulasi. Ijinkan saya memberikan anda beberapa tips cara menghindari hutang:
1. Tunda
semua keputusan untuk mengeluarkan uang selama satu hari (untuk menganalisa).
Saya secara pribadi seringkali menunda pengeluaran selama satu hari. Meskipun
saya melihat hp yg bagus, baju yang saya suka, gadget yang canggih dan saat itu
saya memiliki uang cukup untuk membeli, tetap saya biasakan untuk menunda
sehari. Seringkali dalam penundaan saya berfikir ulang.. untuk apa saya
membelinya? Apakah produktif dan menambah penghasilan secara nyata? Atau hanya
memenuhi keinginan yang mungkin bukan kebutuhan..
2. Pastikan
anda belajar menghitung bunga sebelum mengambil kredit, dan bertanya detail
tentang semua aturan-aturan program kredit. Tanyakan berapa persen bungannya
dan hitung ulang. Tanyakan juga bagaimana perhitunganya kalau saya lunasi?
Apakah bunganya dihitung atau di stop di bulan pelunasan? Dll
3. Pastikan
anda hanya mengeluarkan uang untuk kebutuhan dan keuntungan langsung. Dahulukan
kebutuhan inti. Seringkali ada penawaran-penawaran program investasi jangka
panjang yang belum tentu anda perlukan, maka pikirkan kembali, “kalau saya mengeluarkan
uang sekarang apakah dalam bulan ini uang saya kembali?”
4. Memiliki
banyak kartu kredit sama dengan memiliki banyak senjata.. yang sewaktu-waktu
dapat meletus secara bersamaan dan membuat anda tidak berdaya.
Pengertian
konsep T.E.N.A.N.G
TENANG
adalah singkatan dari Tuhan, Endapkan, Nilai, Action, Negosiasi, dan Gila. Rumusan
ini saya terapkan sejak akhir tahun 2012 dan merubah kehidupan saya sekeluarga.
Dari kondisi yang sangat sulit / ironis (punya beberapa mobil tapi susah beli
susu buat anak saya yang masih balita.. ) berubah menjadi kondisi yang
benar-benar tenang.
Jadi
tujuan konsep TENANG adalah membuat kondisi keuangan siapapun menjadi jauh
lebih baik, tanpa hutang bank, tanpa angsuran lagi, tanpa dikejar debt collector
lagi, dan lebih kreatif membangun usaha dengan skill enterpreneur yang terus
bertumbuh. Ya.. Saya masih ingat beberapa tahun yang lalu, saat seorang
pengusaha mengajak saya untuk mengisi seminar di Medan (saya saat itu masih
berpenghasilan 750rb sebulan, dan ngekos di Solo Baru). Di dalam pesawat saya
tanya beliau (saat itu beliau memiliki perusahaan dengan omset lebih dari 12
Milyar perbulan) : “Pak..boleh tidak saya tanya rahasia sukses bapak..?” Beliau
tersenyum dan menjawab seperti seorang guru berbicara pada muridnya : “gampang
Li.. yang penting kamu belajar 3 hal, yaitu mencari uang, mengelola uang, dan
menumbuhkan uang.. maka kamu cepat atau lambat pasti sukses.”
Setelah
itu saya mencari-cari cara untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi.. Dan
mulai mendapatkan penghasilan diatas 10juta sebulan, pernah beberapa bulan saya
merasakan penghasilan diatas 30 juta dari sebuah bisnis jaringan keagenan pulsa.
Tetapi ada yang salah..Dalam 4 tahun saya berbisnis, saya merasa tidak tenang..
ternyata konsentrasi saya selama ini hanya di bagian pertama yaitu “mencari
uang” saja. Sehingga saya tidak mampu mengelola penghasilan saya.. akhirnya
sebagian besar tersedot untuk membayar Hutang, dan saya harus memulainya dari
awal. Padahal ada 2 hal yang sama pentingnya yaitu mengelola uang dan
menumbuhkan uang..Jadi dalam konsep TENANG ini saya akan membuka perubahan
hidup saya, dan jika anda berfikir sama seperti saya dulu (hanya berfokus
mencari uang saja) maka anda akan terjebak seperti banyak orang dengan hutang
bertumpuk.
Konsep
TENANG membuka wawasan anda tentang bagaimana “mencari, mengelola dan
menumbuhkanya” sekaligus.. jadi anda tidak perlu mengalami 4 tahun belajar seperti
saya..Yang terpenting adalah menata pondasi keuangan anda terlebih dahulu,
sebelum anda memutuskan untuk mencari tambahan penghasilan. Karena percuma saja
anda bekerja keras, kalau pondasi keuanganya rapuh.. uang hasil keringat anda
akan digerogoti oleh BUNGA bank.
Apa
bisa Hutang saya Lunas dalam 30 Hari?
Tergantung..
Hutang
saya ibaratkan seperti penyakit, ada yang ringan, dan ada juga yang Kronis. Kalau
hutang anda tergolong ringan.. maka 30 hari lunas itu wajar. Tapi kalua kronis
yaa.. tentu saja anda perlu menjalani proses pengobatannya dan harus bersabar. Hutang
kategori ringan adalah hutang dalam jumlah kecil (dibawah 100juta) atau hutang
diatas 100juta yang berupa barang (mobil, rumah dll). Hutang ringan, bisa diselesaikan
cepat dengan cara menjual barang yang dibeli dengan hutang tersebut. Atau anda
sudah memiliki bisnis yang berjalan.. jadi tinggal mengaturnya sedikit saja
maka masalah hutang anda sudah selesai. Hutang kategori kronis menurut saya
adalah hutang dalam jumlah besar (diatas 100 juta) dan anda tidak bekerja atau
memiliki bisnis yang menguntungkan. Atau hutang yang disebabkan karena salah
perhitungan bisnis dalam jumlah besar (spekulasi). Ciri-ciri hutang kronis
adalah: anda tidak bisa menyelesaikanya meskipun semua harta anda jual.. (masih
minus). Untuk kategori Hutang kronis.. maka anda perlu waktu untuk
menyelesaikanya. Tetapi dengan bantuan file excell “Program Pengurangan Hutang”
maka anda bisa menganalisa semua masalah anda secara lebih jernih dan menemukan
solusinya kurang dari 30 hari. Jadi perngertian 30 hari disini adalah..
“Setelah
membaca dan menerapkan konsep TENANG, maka anda akan mendapatkan solusi pasti,
yang akurat dan sistematis.. serta mudah diterapkan untuk menyelesaikan masalah
Hutang anda..”
Bab 1 Tuhan
Kalau
anda percaya Tuhan, pasti masalah anda selesai dengan ijinnYa..
Hal
ini yang saya perhatikan pertama kali saat saya ingin menyelesaikan
masalah-masalah saya dengan perbankan. Jujur waktu itu, saya sudah tidak peduli
lagi dengan bisnis saya, tidak peduli juga dengan BI cheking.. saya hanya ingin
keluar dari semuanya, dan menjauh.. betul betul menjauh dari sistem hutang dan
bunga. Ya.. apapun agama anda..mendekatlah kepada Tuhan.
Saya
pribadi adalah seorang muslim, yang sangat menghargai keagamaan orang lain.
Jadi apapun agama anda, silahkan mendekat dengan Tuhan. Berbicaralah dengan
orang-orang ahli ibadah, dan bertanyalah “Apa yang harus saya lakukan untuk
bisa lebih dekat dengan Tuhan..” Ya .. itu juga yang saya lakukan. Saya baru
sadar kalau ternyata selama ini saya lebih mementingkan semua hal mendesak seperti
angsuran. Bahkan saya merasa takut dengan debt collector, seharusnya lebih
takut dengan Tuhan.. Dari kesadaran itu, maka saya mulai memperbaiki semua hal
yang terkait dengan ibadah, dan sedekah. Mungkin cerita dibawah bisa lebih
memberikan inspirasi untuk anda:
Keajaiban
Tuhan menyelesaikan Hutang 1 Milyar hanya dalam dua Hari Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
... Seorang pria bernama Mukhlis tengah mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung.
Bisnis yang begitu menggiurkan sesaat membuatnya terjerembab hutang hingga
lebih dari Rp 2 milyar. Ia tak sanggup bayar dan perusahaan kreditur pun
memperkara-kannya hingga ia dipenjara. Hari itu adalah Ahad, sudah dua pekan
lebih Mukhlis berada di dalam sel sempit di balik jeruji. Ia merasa sedih dan
kesepian. Kebebasan yang biasa ia hirup sebelumnya kini hanya tinggal kenangan.
Jangankan untuk bersenang-senang dengan rekan dan sahabat, untuk berkumpul
dengan keluarga tercinta saja sudah tidak lagi bisa.
Mukhlis
merasa sedih, dan ia berjanji tidak ingin lagi hidup seperti ini. Berkali-kali
dengan mulutnya ia gumamkan doa kepada Allah Sang Maha Penolong dari balik
jeruji agar ia dapat menyelesaikan perkara dan segera bebas dari penjara dan
kembali ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga.
Dalam
kesedihan yang Mukhlis alami, tiba-tiba seperti ijabah doa yang datang dari
Allah Swt maka Mukhlis dapati ustadz Iman sedang berkeliling dari satu sel ke
sel lainnya. Ustadz Iman adalah pembimbing rohani Islam para tahanan yang kerap
memberikan pelajaran mental bagi setiap tahanan yang ada di Lapas Sukamiskin.
Sepekan dua kali biasanya ustadz Iman datang ke lapas. Demi melihat datangnya
ustadz Iman maka Mukhlis pun memanggil beliau dari balik jeruji.
Terjadilah
obrolan antara Mukhlis dan ustadz Iman. Banyak nasehat yang disampaikan sang ustadz
kepada Mukhlis, termasuk salah satu nasehatnya adalah agar Mukhlis rajin
bersedekah. Ustadz Iman menyampaikan bahwa sedekah itu menjadi salah satu cara
yang membuat datangnya pertolongan Allah
Swt. Mukhlis meresapi nasehat itu, maka sejurus kemudian ia bangkit untuk
mengambil sesuatu. Ia buka tas dan dari dalam tas tersebut ia ambil uang
sejumlah Rp 1 juta dan ia berikan kepada sang ustadz.
“Ustadz,
mohon salurkan uang ini sebagai sedekah saya. Terserah ustadz mau berikan
kepada siapa ... saya berharap dengan sedekah ini saya akan mendapat
pertolongan Allah seperti yang ustadz sampaikan kepada saya!” Sang Ustadz
menerima sedekah Mukhlis. Beliau berjanji untuk menyalurkan sedekah tersebut selekas
mungkin. Tak lupa sang Ustadz mendoakan Mukhlis agar segala masalah yang ia hadapi
diberi kemudahan oleh Allah Swt. Sejurus kemudian ustadz Iman pun berlalu
meninggalkan Mukhlis.
Ustadz
Iman kembali ke kampungnya. Sebelum beliau tiba di rumah beliau menyempatkan untuk
mampir di sebuah warung kecil. Beliau membeli sesuatu di sana. Teringat akan
titipan sedekah Mukhlis, maka ustadz Iman pun berbincang dengan pemilik warung.
“Bu, punten ..., apakah di warung ini ada orang-orang miskin yang punya hutang
dan belum bisa terlunaskan?!” tanya ustadz Iman kepada ibu pemilik warung. “Ada
ustadz ....! ada beberapa orang susah yang punya hutang di warung saya.” jawab
ibu pemilik warung. “Berapa orang bu kira-kira jumlah mereka dan besaran
hutangnya?!” kejar ustadz Iman lagi. Maka ibu pemilik warung pun menceritakan
bahwa ada sejumlah orang miskin yang berhutang di warungnya, dan itu membuat
usahanya sulit berkembang sebab modal yang ia putar tertahan oleh hutang-hutang
mereka.
Sang
ibu pemilik warung menyebutkan sejumlah nama, namun setelah dihitung semua
orang itu memiliki jumlah hutang Rp 1,8 juta. Sang ibu mengutarakan; biasanya
mereka berhutang keperluan sehari-hari seperti sembako, namun rupanya mereka
selalu tidak mampu membayar hutangnya sementara sang ibu tidak tega kalau
mendengar mereka mengiba, maka ia pun memberikan izin kepada mereka untuk
berhutang di warungnya. Usai mendapat penjelasan dari ibu pemilik warung maka
ustadz Iman menjelaskan bahwa ia memiliki titipan sedekah sebesar 1 juta
rupiah. Beliau meminta kepada ibu pemilik warung untuk menghitung siapa saja
kiranya yang bisa ditolong agar terbebas dari hutang. Sang ibu pemilik warung
amat senang mendengarnya. Maka ia memberikan data orang- orang susah yang kerap
berhutang di warungnya. Setelah dihitung maka ada 7 nama di antara mereka yang
bisa dilunaskan hutangnya dengan uang sedekah 1 juta rupiah tersebut.
Dengan
baca basmalah ustadz Iman menyerahkan uang sedekah Mukhlis kepada ibu pemilik warung.
Sang ibu berucap syukur dan ia mengangkatkan tangan seraya berdoa kepada Allah Swt
atas anugerah-Nya yang telah menggerakan hati Mukhlis, orang yang tidak
dikenalnya, untuk mau melunasi hutang-hutang orang susah yang ada di warungnya.
Ibu pemilik warung berjanji kepada ustadz Iman untuk memberitahukan kepada 7
nama tadi kabar gembira ini. Maka saat kesemua nama tadi mendapatkan kabar
tersebut maka mereka pun bersyukur kepada Allah Swt dan mendoakan Mukhlis
dengan penuh kesungguhan.
Ina,
istri Mukhlis datang berkunjung ke lapas pada hari Kamis. Ada gurat kegembiraan
pada wajahnya. Saat Mukhlis datang di ruang besuk, maka Ina bangkit dari
duduknya dan ia tak kuasa menahan tangis. Mukhlis kaget melihat istri
tercintanya menangis. Mukhlis menanyakan apa gerangan namun Ina tidak mampu
menjawab apa-apa. Tubuhnya bergetar dan terlihat banyak air mata yang mengalir
di pipinya. Ina mengeluarkan secarik surat berwarna putih dari tasnya. Surat
itu ia serahkan kepada Mukhlis dan langsung surat itu dibaca.
Tidak
banyak kata dan kalimat tertulis dalam surat itu. Namun demi membaca surat
tersebut, maka Mukhlis pun tertunduk dan mulai meneteskan air mata haru. “Allahu
akbar .... Allahu Akbar .... Allahu Akbar ....Alhamdulillah ya Rabb.... sungguh
Engkau Maha Penolong dan Maha Pemurah... Engkau tolong hamba-Mu yang lemah ini
untuk keluar dari masalah” pekik Mukhlis dalam doa.
Dalam
surat tertanggal hari Selasa dua hari yang lalu tertulis bahwa perusahaan
tempat Mukhlis berhutang menyatakan bahwa hutangnya SEBESAR 1 MILYAR RUPIAH
TELAH DIHAPUSKAN!
Mukhlis
dan Ina saling berpegangan tangan. Mereka sungguh bahagia mendengar berita gembira
ini. Berita ini sungguh membuat beban hutang Mukhlis bertambah ringan. Maka
usai bertemu dan bertukar kabar, beberapa saat kemudian Ina pun berpamitan
untuk pulang ke rumah.
Keesokannya
adalah hari Jumat. Seluruh penghuni lapas bersiap untuk melaksanakan shalat Jum'at.
Saat menanti datangnya waktu Jum'at tiba Mukhlis mengisinya dengan dzikir dan i'tikaf.
Begitu adzan Zuhur dikumandangkan maka naiklah sang khatib yang tiada lain
adalah ustadz Iman.
Saat
menyimak khutbah Jum'at yang disampaikan ustadz Iman maka air mata Mukhlis
kembali menetes deras. Mukhlis mengingat perjumpaannya dengan ustadz Iman pada
hari Ahad lalu dan ia teringat sedekah satu juta rupiah yang ia titipkan kepada
beliau. Sungguh sedekah itu telah dibayar Allah Swt hanya dalam tempo 2 hari
menjadi 1000 kali lipat. Saat shalat Jum'at usai, maka Mukhlis mendatangi
ustadz Iman. Ia menyampaikan ucapan terima kasih yang berulang-ulang atas
bantuan ustadz Iman menyalurkan sedekahnya. Ustadz Iman pun kembali mengucapkan
terima kasih.
Beliau
sampaikan bahwa pemilik warung dan 7 orang yang berhutang juga turut berterima kasih
kepada Mukhlis dan mendoakan. Mendengarkan penuturan ustadz Iman kembali air mata
haru mengalir deras di pipi Mukhlis. Sambil terisak Mukhlis berkata kepada
ustadz Iman, “Ustadz..., janji Allah Swt yang ustadz sebutkan bagi orang yang
bersedekah sungguh kini telah saya rasakan. Sedekah saya kemarin dalam dua hari
sungguh telah Allah bayarkan kepada saya sebesar 1000 kali lipat!” Mukhlis pun
merangkul erat tubuh ustadz Iman. Kedua manusia itu tak henti-hentinya berucap
hamdalah dan bersyukur kepada Allah Swt. Ada kebahagiaan yang tiada terperi di hati
kedua manusia itu. Keduanya menjadi saksi atas janji Allah, bahwa masalah yang
dihadapi bisa mudah diatasi asalkan kita saling menolong terhadap sesama
Wallahu’alam
bishshawab, ..
Semoga
kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....
Wabillahi
Taufik Wal Hidayah, ...
Salam
Terkasih ..
Dari
Sahabat Untuk Sahabat ...
Semoga
tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci
Usaha
dari modal Riba tidak membawa berkah – kisah ibu Karimah yang telah bebas dari
rentenir. Ibu Karimah, berusia sekitar 45 tahun, sehari-hari ia seorang penjual
sayuran di pasar Bogor. Profesi ini dilakoninya karena tidak ada jalan lain.
Pendidikannya rendah dan sejak kecil ia sudah terbiasa dengan bidang ini.
Ibunya
adalah seorang penjualan sayuran juga. Kini profesi tersebut diwariskan kepada anaknya.
Sebagai penjual sayuran, tidak banyak keuntungan yang ia dapat, malah kadang tekor.
Sementara modal yang ia pakai untuk berdagang itu berasal dari pinjaman
rentenir. "Saya terpaksa pinjam ke rentenir karena tida ribet,"
ujarnya. Dia pinjam ke rentenir karena modal usahanya habis dipakai untuk
kebutuhan lain yang tak terduga. Pasalnya, sang suami yang hanya buruh
bangunan, kerjaannya tidak menentu.
Kadang
ia bekerja, tapi kadang juga tidak. Seringnya ia tidak bekerja, dengan kata
lain nganggur karena tidak ada job. Kalau sudah begini, Karimah harus kerja
keras untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya. Mulai dari uang makan, jajan,
hingga biaya anak sekolah. Yuk sedekah, pahala dan keistimewaannya sangat besar
sekali lho :)
Sudah
begitu, kondisi demikian diperparah oleh keinginan anak-anaknya yang kadang kelewatan.
"Kalau sudah minta ini dan itu harus diturutin. Kalau saya tolak, kadang
kasihan, tapi kalau saya turuti terus menerus, uang saya tidak punya. Sementara
tagihan ke rentenir harus selalu disetorkan." Ujarnya.
Karena
modal usahanya pinjam dari rentenir, Karimah harus membayar tagihan yang tinggi
tiap harinya. "Bayangkan saja, saya harus membayar utang sebesar Rp.100rb
sehari, sementara saya hanya jual sayuran," keluhnya saat itu. Telat bayar
sehari saja, ia sudah harus menanggung denda. Kalau sudah berhari-hari telat
bayar, debt collector mendatangi rumah atau tempat usahanya dan kadang
bertindak kasar untuk menagihnya. Untuk menutupi hutang-hutangnya tersebut,
diapun terpaksa harus menjual semua peralatan rumah tangga, seperti mebel, tv,
kulkas, radio, mesin cuci dan sebagainya.
Rumahnyapun
sepi dari alat-alat elektronik. "Mau gimana lagi mas, saya tidak punya
uang lagi untuk bayar utang. Kalau tidak saya kena denda dan sering didatangi
debt collector," ujarnya. Karimahpun terus berpikir, bagaimana caranya
agar ia bisa lancar bayar utang dan lepas dari kejaran debt collector. Masalahnya,
kalau ia telat sehari saja, langsung kena bunga lagi dan seterusnya. Belum
lagi, debt collector itu kadang bertindak kasar, "saya ngeri ngelihatnya,
pokoknya jangan sekalikali deh," ujarnya mengisahkan pengalamannya
tersebut.
Suatu
ketika, terbesit dalam pikirannya untuk bertanya pada guru ngaji anaknya, Ibu
Hasanah. Kepada sang guru ngaji, ia pun berterus terang, "Bu, bagaimana
caranya agar jualan saya laku keras sehingga bisa bayar utang?" Ibu
Hasanah tidak memberi teori yang njlimet. Dengan sederhana Ibu Hasanah justru bertanya
balik, "Maaf kalau saya boleh tahu, waktu ibu pertama jualan modalnya dari
mana?" Dengan jujur Ibu Karimah pun menjawab bahwa modalnya berasal dari
pinjaman ke rentenir. "Pantas saja jualan ibu tidak berkah," sergah
sang ibu guru ngaji. Ibu guru ngaji itu pun menjelaskan bahwa dari awal langkah
Ibu Karimah sudah salah. Selanjutnya, ia pasti akan terus mengalami hal yang
salah. Jualannya tidak akan berkah, meski laku, misalnya, uangnya tetap tidak
ada dan tidak bisa melunasi utangnya.
"Cobalah
ibu mulai dari titik nol lagi, cari modal dulu yang halal, setelah itu rajin
sedekah," sang guru ngaji menasehati. Akhirnya Ibu Karimah kembali dapat
pinjaman dari langganannya sebesar Rp. 5jt tanpa bunga. Dengan uang itu,
sebagian ia gunakann untuk membayar tagihan yang nunggak, sebagian lagi untuk
modal usaha dan sisanya untuk membantu tetangganya yang membutuhkan
pertolongan.
Ibu
Karimah pun mulai dari titik nol lagi berjualan sayur mayfur. Tak lupa ia kini
mulai rajin beribadah dan bersedekah. "Setiap hari saya usahakan untuk
bisa bersedekah dari keuntungan yang saya dapatkan", kisahnya. Ajaib! Tak
lama setelah melakukan kebiasaan baik itu, usahanya meningkat. Jumlah sayuran yang
ia jual semakin banyak, sehingga omset penjualnnya pun ikut naik. Tagihan ke
rentenir pun lancar, sehingga ia terbebas dari debt collector dan bebas denda
yang tinggi. Bahkan ia sudah bisa membeli mesin parutan kelapa sendiri.
Perlahan-lahan ia pun sudah bisa membeli peralatan elektronik yang sempat ia
jual dulu, seperti tv, kulkas, radio, dan sebagainya.
Yang
lebih membahagiakan dirinya, kini sang suami juga ikut berdagang, satu hal yang
sebenarnya sulit untuk ia lakukan. Ia membantu berjualan sayur di pasar.
"Dulunya ia malas mas, tapi sekarang malah ia lebih bersemangat
dibandingkan saya." Cerita Ibu Karimah. Satu lagi, anak-anaknya pun
menjadi berubah lebih baik. Dulu mereka sangat susah sekali diatur. Kalau sudah
minta sesuatu harus dituruti. Sekarang keadaannya terbalik. Mereka sudah bisa
diatur, tak lagi minta macam-macam. Bahkan, kadang ikut membantu orang tuanya
di pasar. Suatu hal yang tentunya sangat membahagiakan kedua orang tuanya.
Sebagai
bentuk rasa syukur, Ibu Karimah pun memberikan santunan kepada 50 orang anak yatim
piatu pada ramadhan tahun kemarin. Demikian sebuah kisah yang bisa kita jadikan
pelajaran berharga untuk kita semua. Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa
untuk bisa sukses berdagang itu harus rajin beribadah dan ingat sedekah.
Semakin rajin bersedekah, kian besar pula peluang kita untuk sukses. Semoga
pembaca bisa mengikut langkah Ibu Karimah, Amiin :)
Sumber:
http://usahayusufmansur.blogspot.com/
Diluar
tehnik maupun strategi bebas hutang manapun, saya mempercayai bahwa Tuhan yang
mengijinkan seseorang untuk bebas hutang. Banyak kisah dari berbagai agama
(kebetulan saya hanya memberikan contoh dari agama yang saya yakini saja),
dimana ada masalah, Tuhan juga memberikan jalan keluarnya.
Semua
tergantung keyakinan anda akan keberadaan Tuhan, maka saya mensyaratkan “Percaya
Tuhan Sepenuhnya” sebelum anda menjalankan berbagai macam strategi yang akan saya
sampaikan di Bab-bab berikutnya.
Di
akhir tahun 2012 saya merenung lebih dari dua bulan untuk mencari jawaban
“mengapa bisnis saya yang menghasilkan penghasilan besar tidak terasa tenang,
malahan bikin pusing..” Suatu ketika saya nyetir mobil, dan bertemu pengemis di
jalan.. saat itu angsuran saya masih banyak, dan sambil nyetir saya berfikir
keras bagaimana caranya membayar bulan ini, bulan depan dan seterusnya.. apa
yang harus saya lakukan.
Selama
beberapa tahun saya merasa banting tulang, tapi tidak pernah menggunakan uang untuk
kesenangan.. apalagi untuk membayar hoby bermusik.. bisa bayar angsuran tiap
bulan saja sudah lega.
Dan
bulan depan seperti itu lagi.. Seperti itu lagi.. Saya merasa seperti berada di
sebuah lingkaran yang tidak ada ujungnya, diliputi tekanan setiap hari.
Apa
yang salah?
Setelah
merenung .. dan mulai mendekat pada Tuhan, saya mendapat pertanyaan di kepala saya
yang membuat saya tergugah.. “Jaman dulu Rosul juga berbisnis, dan tidak ada
bank.. trus kaya raya.. kira-kira apa rahasianya?” Pertanyaan berikutnya: “bisa
tidak jaman sekarang saya berbisnis memutar uang cash, dan membebaskan diri
dari beban..?” Semakin saya mendekat dan berdoa tengah malam, saya semakin
mendapat jawaban, dan mulai mempelajari apa yang disebut dengan RIBA.
Peraturan
bisnis seperti apa yang harus saya tepati sebagai seorang muslim.. dan mulai mengkajinya
dengan perhitungan nyata, di kehidupan bisnis sehari-hari. Dari situ saya
pelajari bagaimana Rosul berbisnis bermodal Amanah, yang artinya bisa dipercaya..
Seperti tersambar petir.. Perasaan saya bergumul, seolah-olah ada sesuatu
meledak di pikiran saya.. Mulai hari itu saya berkomitmen menjauhi RIBA semampu
saya. Dan mulai berbisnis dengan cash.. dengan akad yang jelas.
Sejak
hari itu saya tidak lagi memiliki harapan yang terlalu tinggi, dan berpromosi
yang terlalu muluk-muluk diluar kemampuan sebenarnya. Ya.. biasanya bahasa
marketing terkesan berlebihan. Tapi sejak saat itu saya berkomitmen, hanya
mengatakan yang sebenarnya. Kalau jelek akan saya katakan jelek.. Tidak laku
dagangan saya juga tidak masalah, berarti Tuhan belum mengijinkan saya untuk berhasil
menjual. Itu komitmen saya..
Beberpa
hari kemudian jawaban datang.. dari seorang rekan lama yang berniat menginap dirumah,
dan kebetulan di kamar tamu masih tersimpan beberapa jerigen cairan penghemat BBM
yang sebelumnya pernah berniat saya jual tetapi tidak jadi karena saya tidak
yakin akan laku keras.
Andre,
adalah rekan saya sejak SMP yang pernah berbisnis dengan saya beberapa tahun
lalu. Tetapi sudah lama tidak berkomunikasi, karena kesibukan masing-masing.
Pagi hari setelah bangun tidur beliau bilang “kamu jualan minyak gosok ya
sekarang..?” Kebetulan aroma herbal penghemat BBM saya memang mirip minyak
gosok.. karena aroma tersebutlah.. produk tersebut gagal saya pasarkan. Saya
jawab: “enak aja.. itu penghemat BBM tapi ga tau laku ngga kalo dijual, soalnya
aromanya bikin orang ragu-ragu.. cairan itu kan dari herbal.”
Ketika
saya ragu-ragu dengan bahan herbalnya, kebalikanya Andre malah yakin dengan hal
itu.. hari itulah saya mendapat jawaban dari doa malam saya. Bisnis tersebut
kami mulai hanya dengan modal awal 1,8 juta (itupun patungan berdua) dalam satu
setengah tahun menghasilkan omset lebih dari 4,5 Milyar rupiah.. tanpa modal
bank, karena saya telah berkomitmen untuk tidak bersinggungan lagi dengan
kredit.
Saya
pun tidak menyimpan uang di rekening melainkan emas batangan, untuk menghindari
unsur riba semampu saya. (saya akan mensharingkan bagaimana prosesnya di e-book
lain)
Bab 2. Endapkan
Proses
Pengendapan Pikiran yang Membawa Energi Positif mendukung “Pembebasan Hutang” Begitu
yakinnya saya akan kemurahan Tuhan apabila hambanya mendekat dan berpasrah..membuat
saya semakin bersikap menyerahkan seluruh kehidupan saya kepadaNya. Saya
seperti sudah tidak berdaya lagi menghadapi angsuran yang datang setiap bulan.
Sebulan ada 3 tanggal yang saya takuti dan membuat saya hidup cemas..Tidur
tidak nyenyak, makan juga tidak enak.. pikiran terus terpacu secara luar
biasa.. dan hidup serasa begitu cepat.
Saya
harus mengakhirinya SEKARANG!
Sejak
itu saya tidak lagi mau memikirkan bisnis, uang, hutang atau apapun yang selalu
mendesak saya..Setelah sholat malam saya hanya berdoa.. mencoba kembali
bersyukur ditengah-tengah masalah. Ya.. memang berat.. tetapi pada saat sujud
saya menyerahkan semuanya, pada Tuhan..termasuk nyawa saya. Benar-benar
berpasrah..Hanya ada dua yang masih bisa saya lakukan, yaitu bersyukur dan
mengikhlaskan. Apapun itu, yang terberat bagi saya adalah perasaan “perjuangan
sekian tahun kok seperti tidak ada artinya.. karena masalah bertubi-tubi,
hutang tidak lunas-lunas, bisnis pun tidak begitu menghasilkan..”
Itu
perasaan yang harus saya ikhlaskan.. maka saya berkata dalam hati “baiklah.. kalua
memang ini jalan saya, saya ikhlas.. kalau saya tidak menjadi kaya.. saya
ikhlas.. dll” Saya coba untuk bersedekah.. bersama istri ke panti asuhan, dan
memberikan beberapa uang (tidak banyak) ditengah-tengah kondisi kami sangat
membutuhkanya. Di rumah saya mencoba menulis kembali banyak hal yang seharusnya
saya syukuri, tetapi belum saya syukuri..
“alhamdulillah,
saya diberi kesehatan.. alhamdulillah hari ini saya makan soto.. alhamdulillah tadi
perjalanan lancar dll” Ya.. Saya benar-benar menulis setiap hari hanya untuk
mendata ulang apa yang seharusnya saya syukuri. Tidak terlewat satupun.. atau
saya menyesal jika ada yang belum saya tulis. Saya menjual mobil-mobil saya..
dan mengurangi angsuran satu persatu, sampai akhirnya naik motor. (kehidupan
saya sebelumnya begitu mewah, dengan beberapa mobil beserta supir pribadi. dan
memiliki beberapa bisnis seperti kafe, dan laundry)
Dulu
saya gengsi naik motor.. sejak mengikhlaskan semuanya, saya dengan senang hati kembali
naik motor dan mencoba merintis bisnis dari Nol. Apa arti endapkan yang
sesungguhnya..dan bagaimana prosesnya? Endapkan berarti memasrahkan segalanya
dan mengembalikanya pada Tuhan. Termasuk harta, kesehatan, bahkan kehidupan
kita. Saat kondisi pasrah.. ternyata energi meningkat dan membuka banyak jalan
menuju apapun yang kita impikan. Semakin ngotot mengejar impian, maka impian
semakin menjauh.. tetapi semakin kita jalankan dengan pasrah.. (syukur dan
ikhlas) maka impian akan semakin terlihat, dan jalanya semakin mudah.
Saat
merintis bisnis penghemat BBM, saya dalam kondisi NOL dan Tuhan memberikan
banyak keajaiban. Mendadak saya mengenal banyak sekali orang-orang baru dalam
kehidupan saya, entah darimana orang ini muncul, tidak kenal, tiba-tiba
menyatakan mau berbisnis bahkan menyetor uang besar (diangka 15-25juta). Orang-orang
tersebut tidak hanya satu dua.. tetapi buanyak sekali. Tadinya saya berbisnis
dengan susah payah berpromosi, saat itu seperti empuk sekali. “kok gampang ya..
“ saya bilang dalam hati.
Di
tengah malam saat saya berdoa saya selalu membayangkan transaksi uang sepuluh
juta, duapuluh juta, tigapuluh juta bersama teman-teman baru.Saya bisa
membayangkan tangan dan sosoknya.. tetapi tidak bisa membayangkan bagaimana wajahnya.
Ya.. Syukur dan ikhlas membawa saya menuju bayangan-bayangan yang saya ciptakan
setelah berdoa. “renungkanlah apa yang anda inginkan untuk terjadi.. setelah
anda berdoa. Bayangkan kejadianya, beri warna yang jelas, beri suara yang
jelas.. bayangkan anda mengalaminya secara nyata.” Proses “endapkan” ini
mungkin terkesan aneh.. tapi memang ini yang terjadi.
1. Syukuri
apapun yang terjadi setiap hari dengan menulisnya di kertas
2. Ikhlaskan
kehidupan anda dengan bersedekah
3. Bayangkan
apapun yang anda inginkan sejelas-jelasnya (seperti sebuah film) setiap anda
selesai berdoa Lakukan proses tersebut, seperti saya telah melakukanya.. dan
lihat hasilnya dalam tujuh hari.
Proses
ini begitu penting untuk mempersiapkan diri anda menuju kebebasan. Ya.. saya
jamin anda tidak perlu datang ke dukun maupun orang pintar manapun.. karena
anda sama seperti mereka.. Ya.. sama-sama makhluk Tuhan yang dikuasai Tuhan. Mintalah
secara langsung.. dan Endapkan perasaan anda dengan Besyukur setiap hari dan bersedekah
semampu anda.
Saya
jamin tanpa melakukan “pendekatan pada Tuhan, dan mengendapkan pikiran anda” proses
berikutnya tidak akan bisa dilaksanakan.. Bab berikutnya seperti sebuah mobil
balap, tanpa bahan bakar yang baik maka tidak akan berjalan. Bab1 (Tuhan) dan
Bab2 (Endapkan) adalah bahan bakar dari konsep TENANG. Maka lakukan prosesnya
sebaik mungkin, semakin serius anda melakukanya, mirip dengan mengisi bahan
bakar berkualitas tinggi ke tangki mobil balap anda.
Bab 3. Nilai
Anda
tidak mungkin bebas dari hutang, dengan cara memelihara stress… maka lepaskan
segera! Sebagian besar manusia (secara psikologis) tidak akan melihat solusi
alternatif dengan cerdas pada saat pikirannya terfokus pada sebuah masalah
besar. Hal tersebut merupakan faktor utama, mengapa orang yang bermasalah dengan
hutang bank, semakin lama semakin terpuruk. Sebagian besar lebih mengambil
langkah gali lubang tutup lubang.. maaf, mungkin lebih tepat kalau disebut
“gali lubang dan menggali terus…” karena cara tersebut malah akan menambah
beban hutangnya semakin besar.
Akibatnya
bukan malah tenang, tapi malah semakin emosional dan kehilangan rasional.
Betul, seperti itu kondisinya… Padahal setelah dianalisa dengan cermat,
ternyata solusinya sangat mudah. Ya.. Permasalahan hutang, menurut saya seperti
mengurai benang jahit yang kusut, dan semakin “gali lubang tutup lubang”
kekusutanya bertambah ibarat benang kusut yang digumpalkan kemudian
ditarik-tarik tak beraturan sampai ikatanya semakin mengencang.
Brainstorming
Pada
tahun 1930-an, Alex Osborn mengembangkan teknik yang sekarang dikenal dengan sebagai
Brainstorming (sumbangan saran). Menurut kamus Webster brain storming adalah
“pengeluaran gagasan-gagasan atau saransaran yang tak terhambat oleh semua
anggota konfrensi untuk mengupayakan pemecahan masalah”.
Cara
melakukanya adalah dengan melemparkan setiap gagasan tanpa merasa takut
dikritik atau evaluasi. Lebih baik mengungkapkan banyak gagasan daripada
mengejar kualitasnya. Kalau idenya mulai macet maka, evaluasi, sharing dan
mencobanya untuk menghasilkan sebuah pendekatan atau pemecahan segar.
Secara
tertulis, anda bisa menuangkan setiap kata yang muncul di benak anda, dari
sebuah kata/kalimat induk. Dengan tehnik brainstorming ini anda bisa menggali
solusi langsung dari pikiran anda dengan cara mengenali masalah yang sebenarnya
ada. Mengapa demikian? Kembali lagi ke pembahasan di awal bab ini, yaitu,
manusia seringkali tidak melihat alternatir solusi pada saat pikiranya
terbebani dengan masalah besar. Duduk santai.. ambil kertas polos dan alat
tulis, mulailah menulis apapun yang muncul dipikiran anda tentang sebuah
masalah besar yaitu “HUTANG”.
Saat
anda meluhat tulisan hutang, apa yang muncul di benak anda?
Misalnya:
bank, bunga, kredit, debt colector, stress, angsuran, ngirit dll.. mungkin anda
bisa menulisnya dengan cara seperti ini:
Cara
ajaib ini terbukti mengurangi stress sekaligus membuat anda terfokus terhadap
pencarian solusi. Kata Hutang adalah kata pemancing kata-kata lain, seperti
kata bank, kemudian setelah menulis bank, maka anda mungkin berfikir tentang
kredit, dan debt kolektor, lalu terpersit lagi di benak anda kata angsuran dan
bunga..Teruskan sampai benar-benar anda kehabisan katakata.
Pertanyaanya,
untuk apa anda melakukan ini?
Dengan
cara inilah anda akan menemukan solusi sederhana yang tepat dan akurat untuk permasalahan
anda. Kunci utama dalam melakukan brainstorming ini adalah :
1. Lakukan
dengan bebas tanpa takut salah
2. Tulis
apapun yang ada di benak anda
3. Teruskan
menulis sampai kedalaman yang tak terhingga
4. Jangan
takut meskipun yang ada di pikiran anda sepertinya tidak relevan atau anda merasa
tidak penting.. yang penting teruskan menulis
5. Nikmati
proses ini, maka sejenak anda akan lupa dengan masalah besar anda dan segera
menemukan solusinya di ratusan mungkin ribuan ide tersebut
Menemukan
solusi (menyelesaikan urusan) hutang anda dalam 30hari… pertanyaan di hati anda
pasti “mana mungkin?” atau “apa bisa?” Ijinkan saya menceritakan sejenak sebuah
kisah nyata tentang seorang bernama Michel Lotito asal Prancis, yang mampu
“memakan sepeda” .. Maaf.. bukan hanya satu sepeda tetapi total 18 sepeda, 15
kereta belanja (seperti yang anda gunakan di mall), 7 televisi dan… 1 buah
pesawat chesna (pesawat baling2) Serius.. Michel benar-benar memakanya dan memasukan
ke dalam perutnya..
Kalau
anda berfikir tentang menyelesaikan hutang anda dalam waktu singkat.. pasti reaksi
anda mirip ketika anda membaca informasi diatas. “mana mungkin ..” atau “bagaimana
caranya” Ini rahasianya:
Cut
it into the smalest pieces – potong hingga menjadi bagian-bagian terkecil. Michel
memotong setiap benda yang dia makan, mulai dari sepeda sampai pesawat terbang,
dia potong sampai kecil sekali sehingga memungkinkan dimakan bersama makanan
seharihari (kentang, nasi, pisang dll)
Dia
campurkan setiap sarapan, makan siang, dan makan malam. Untuk memakan satu buah
pesawat Chesna, Michel memerlukan waktu sekitar dua tahun (1978- 1980). Total
material (logam) yang pernah dimakanya dari 1959-1997 adalah sekitar 9 TON
logam.
Naa..
Bagaimana dengan permasalahan hutang anda?
Pernahkah
anda membagi keseluruhan jumlah hutang anda dan mulai menyusun rencana yang
realistis?
Contoh
hutang 1 M angsuran sebulan 10 juta. (hanya ilustrasi) Coba potong lagi 10 juta
menjadi bagian yang lebih kecil dalam bentuk perkalian..
Misal:
1juta x 10
100rb
x 100
10rb
x 1000
Hal
tersebut akan mendorong otak kita untuk berfikir lebih mudah dan menemukan
solusi.. misalnya untuk mendapatkan 10 juta maka saya harus menjual produk atau
berbisnis dengan keuntungan per transaksi adalah 100 rb. Sehingga untuk
membayar angsurannya saya memerlukan 100 x transaksi.
Seringkali
hal ini memicu ide berikutnya yang lebih terfokus:
Seandainya
ada 4 orang yang membantu saya maka saya bisa lebih mudah lagi, berarti 4 orang
menjual hanya 25 barang maka saya bisa membayarnya. Tunggu.. anda masih bisa
membuat perhitungan lagi dengan mendetailkan waktu. Misal: berarti dalam 30
hari setiap orang menjual 100 barang, dan kalau dihitung perhari hanya 1 barang
saja sudah nutup angsuran 10 juta.
Ok
Sekarang tinggal anda berfikir “bisnisnya apa, produknya apa, atau barangnya
apa” kemudian caranya jual bagaimana sehingga tim penjualan saya mampu menjual
satu hari satu produk, dan berapa rupiah juga yang mereka dapatkan sehingga mau
bekerja sama. Inti dari memotong-motong permasalahan besar menjadi bagian-bagian
kecil adalah meringankan kerja otak kita sehingga dengan mudah menentukan
target-target yang realistis. Jangan membebani pikiran anda dengan analisa
tanpa solusi, tetapi berlatihlah berfikir kreatif yang menuju kepada solusi.
Anda tidak akan bisa duduk diam sambil bertanya dalam hati.. “enaknya usaha apa
ya..?”
Karena
pertanyaan tersebut tidak mengandung jawaban-jawaban yang membantu anda untuk menemukan
solusi. Maka berfikirlah langsung kepada hasil dan jangan lupa gunakan tehnik
brainstorming sesering mungkin untuk menemukan ide kreatif anda. Setelah
memotong masalah anda menjadi kecil-kecil, pertanyaan ini menjadi lebih mudah dijawab:
“apa yang bisa saya lakukan untuk menemukan 4 orang yang mampu menjual 1 produk
sehari masing-masing, dan dari penjualan perorang saya mendapat keuntungan 100rb”
“produk apa yang mudah dijual dan menghasilkan 100rb untuk saya per penjualan”
Coba
amati pertanyaan diatas.. yang akan membantu anda untuk membayar hutang anda sebesar
1 Milyar Rupiah dengan pikiran yang lebih tenang. Berapa nilai sesungguhnya
dari apa yang anda miliki (barang, uang, skill, dll) Sudah saatnya anda
mengukur segala bentuk aset dan harta anda. Saat saya bertanya kepada seluruh
peserta seminar.. “berapa nilai sesungguhnya harta anda?” tidak satupun yang
bisa menjawab.
Mengapa?
Sederhana…
karena mereka memang tidak pernah menghitungnya. Ketika saya tanya dengan pertanyaan
kedua.. “apakah anda mau kaya?” semua menjawab “mau” tapi saya bertanya dengan
pertanyaan terakhir “berapa ukuran kekayaan anda..? dan kurang berapa lagi
selisih antara kekayaan yang anda inginkan dengan pencapaian anda saat ini?” Tidak
ada satupun yang bisa menjawab. Naa.. kalau tidak pernah di hitung, bagaimana
anda tahu kalau anda itu kaya, miskin, rata-rata atau apa?
Karena
banyak sekali orang salah kaprah. Seringkali orang menilai kekayaan hanya
sebatas penampilan. Misal:
Si
Budi adalah pengusaha yang punya perusahaan, beberapa rumah, dan beberapa mobil
bahkan salah satunya Pajero Sport. Total harta dan asetnya 4,5 Milyar Rupiah,
sedangkan hutangya di bank mencapai 7,8 Milyar rupiah. Si Iwan seorang penjaga
kebun, yang tidak pernah bisa berhutang di bank, dia tidak punya rumah, karena
dapat fasilitas dari sekolah tempat dia bekerja sebuah pondok kecil di belakang
sekolah. Iwan hanya punya 1 sepeda seharga 500rb, hp cina 200rb, dan beberapa
ayam jawa total seharga 700rb.
Pertanyaan
saya adalah siapa yang lebih kaya..?
Total
harta dan aset si Budi 4,5 milyar – hutang 7,8 milyar = -3,3 Milyar
Total
harta si Iwan 1.4juta – hutang 0 rupiah = 1,4 juta
Ternyata
Iwan si Penjaga kebun sekolah 3.298.600.000 lebih kaya dari si Budi, meskipun
Budi sering disebut-sebut sebagai orang kaya. Apakah kewajiban seseorang yang
memiliki hutang? Apakah hanya membayarnya?
Tunggu..
Kewajiban
anda yang utama adalah menghitung hutang sebelum anda mulai membayarnya, karena
kesalahan banyak orang adalah membayar terus hutangnya tanpa berhitung.
Apa
saja yang harus anda hitung?
1. Harta
(inventaris milik anda seperti kendaraan, elektronik, dll termasuk semua barang
baik yang terpakai maupun yang tidak)
2. Hutang
(bunga, pokok, angsuran)
3. Aset
(sesuatu yang menghasilkan pasif income)
4. Potensi
(skill, relasi, tim)
Sebelum
anda melakukan sesuatu, silahkan tulis dulu daftar harta, hutang, aset, dan
potensi anda. Data tersebut akan sangat membantu anda dalam menghitung dan
merencanakan pembebasan diri dari hutang berapapun jumlahnya. Seringkali kita
lupa bahwa ada hal-hal tersembunyi di data-data tersebut, yang sebenarnya merupakan
solusi tepat untuk menghapus semua beban hutang anda. Benarkah demikian? Mari
kita ambil contoh sebagai berikut:
Parjono
adalah seorang pegawai negeri dengan gaji bulanan 3juta rupiah, dan istrinya
pun bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji 2 juta perbulan. Jadi
diketahui: Penghasilan kotor perbulan adalah 5 juta. Pengeluaran total bulanan
(dua anak) adalah sebagai berikut:
·
Konsumsi / hari: 30.000 x 30 hari =
900.000
·
Transport 1 mobil: 50.000x30hari=
1.500.000
·
Transport 1 motor: 10.000 x 30 hari =
300.000 Listrik / bulan: 215.000
·
Pembantu: 400.000
·
Arisan RT: 100.000
·
Sosial: 200.000
·
Keamanan : 50.000
·
Asuransi: 600.000
·
Angsuran motor: 550.000
·
Angsuran mobil: 3.000.000
·
Angsuran rumah: 1.850.000
·
Total: 9.465.000
·
Perhitungan minus perbulan : 5.000.000 -
9.465.000 = - 4.465.000
Saat
ini pak Parjono mengalami minus -4.465.000 dan harus mencari sambilan penghasilan,
meskipun istrinya sudah bekerja. Dalam kasus ini kita bisa mengetahui bahwa
sebenarnya pak Parjono tidak hidup mapan, melainkan hidup diluar batas
kemampuanya supaya terlihat mapan. Menurut anda, ada berapa banyak orang
seperti pak Parjono di sekitar kita?
Ya..
jawabanya: sangat banyak sekali, bahkan hal tersebut merupakan hal yang wajar. Itulah
makanya penyakit gaya hidup, yang dipaksakan, sehingga menjadi beban dalam
jangka panjang. Pak Parjono merasa rumah yang ditempatinya adalah aset, makanya
dia berani mengambil langkah kredit. Padahal sebenarnya, rumah pak Parjono
bukan aset, melainkan liabilitas (pengeluaran) karena rumah tersebut tidak
menghasilkan income, malah menyedot penghasilan.
Yang
lebih parah adalah: semua angsurannya dibayar dari gaji, bukan pasif income,
karena sama sekali pak Parjono tidak memiliki aset. Kunci membayar hutang
dengan tenang adalah: membayar angsuran dengan pasif income (kita tidak
terlibat/bekerja untuk membayarnya) Untuk kasus diatas (beban terlalu banyak)
solusinya adalah restart dari awal (seperti komputer yang di restart maka semua
program akan dimatikan dan dinyalakan kembali dengan kondisi yang lebih baik
karena memori sementaranya dibersihkan oleh sistem)
Ide1: Pak parjono menjual mobil dan motornya, kemudian membeli motor 2 bekas
yang masing-masing seharga dibawah 4 juta kemudian masih memiliki sisa uang
yang ditumbuhkan sebagai aset untuk menabung dan membayar angsuran rumah.
Ide2: Pak parjono menjual Rumah, mobil, dan motornya (bebas hutang) kemudian mengkontrak
rumah yang lebih dekat dengan kantornya, dan membeli satu sepeda motor bekas
seharga kurang dari 4 juta. Sisa uangnya digunakan untuk membeli aset, dan ditumbuhkan.
Kedua
ide tersebut adalah solusi yang bisa kita dapatkan. Memang saya belum
menghitung detail berapa nominal uang yang di dapatkan oleh pak parjono untuk
membeli aset dan ditumbuhkan.
Ide
1 membuat kondisi keuangan pak Parjono lebih ringan, tetapi memang ide1 memakan
waktu lebih lama daripada ide 2, jika pak parjono bertujuan untuk memiliki pola
keuangan yang lebih baik.
Pesan:
kedua ide tersebut memang membuat kehidupan pak Parjono terkesan lebih miskin, tetapi,
dalam waktu beberapa tahun kemudian (asal asetnya bertumbuh) pak Parjono bukan hanya
terlihat lebih kaya malahan benar-benar lebih kaya dari kondisi sebelum
pemulihan finansial. Gengsi = pengeluaran, jadi prinsipnya adalah: untuk apa
memelihara gengsi kalau hanya membuat kita semakin miskin.
Saya
pribadi mengalokasikan 500rb-1juta sebulan (untuk sewa mobil) saat harus ke
luar kota atau liburan bersama keluarga. Saat budget tersebut tidak terpakai,
saya sisihkan dan dikumpulkan terus dalam bentuk emas antam. Prihatin orang
jawa bilang.. 6 bulan berikutnya saya membeli mobil (cash) untuk usaha, dan menyisihkan
budget untuk menyewa mobil disaat mendesak, karena mobil yang saya beli memang
dialokasikan untuk usaha.
Beberapa
bulan kemudian, saya memiliki beberapa mobil salah satunya mobil pribadi, 1 properti
(tanah 300m + rumah) dan motor besar (hoby) yang saya beli dengan uang cash. Memang
prihatin harus dibayar diakhir dengan perasaan tenang. Kuncinya: jangan dengar
apa kata orang.. karena anda yang berhak mengatur kehidupan dan masa depan
keluarga anda.
Gambaran
kondisi pak Parjono memang tidak detail, karena saya tidak menghitung berapa nilai
harta pak Parjono (mobil, motor, rumah dan lain2). Jika anda menghitungnya
semua, menggunakan file MS excel yang telah saya sediakan di download area,
maka anda akan dapat lebih mudah mengalokasikan semua faktor financial anda. Memulai
rencana pembebasan Hutang anda untuk selama-lamanya Kenali semua Hutang, Harta,
Aset, Pengeluaran dan Penghasilan serta analisa total. Sebagai contoh:
Sebut
saja pak Budi (nama samaran) yang datang menemui saya untuk mencari solusi.
Beliau bekerja sebagai karyawan swasta, istrinya pun juga bekerja. Sepertinya
tidak ada yang salah dengan pola keuanganya. Gajinya berdua terbilang cukup,
dan kehidupanya terlihat mapan. Tetapi pak Budi merasa setiap bulan harus
memenuhi kekurangan penghasilannya dengan cara menjadi perantara rumah, mobil,
dan motor bekas. Kadang bisa cukup, tapi seringkali tidak cukup sehingga harus
bon di kantor tempat dia bekerja. Karena pusing, dan merasa tidak punya tabungan,
maka beliau datang menemui saya untuk berkonsultasi. Berikut data analisa
keuangan pak Budi:
File
excel “Program Pengurangan Hutang” ini dapat anda download di download area
www.arlikurnia.com Program ini dapat membantu anda dengan sangat mudah menganalisa
kondisi keuangan anda. Semakin anda mengetahui detail kondisi keuangan anda,
maka anda akan menemukan cara yang tepat untuk menguranginya bahkan
menghapusnya untuk selamanya.
Perhatikan
anak panah diatas yang menunjukan kolom aset yang kosong. Masalah pak budi
adalah, dia tidak punya pasif income sama sekali, tetapi punya hutang dan beban
angsuran bulanan yang cukup membebani kehidupanya.
Pak
Budi punya mobil, motor dan rumah di perumahan yang semuanya masih dalam masa
angsuran, maka saya menyarankan untuk menulis semuanya di kolom yang
disediakan. Gaji pak budi 3.200.000, gaji istri 2.600.000 karena istrinya masih
mengajar les maka beliau menambahkan 1.200.000 di kolom pemasukan.
Gambar
disamping adalah semua pengeluaran rutin pak Budi sekeluarga
Gambar
disamping adalah harta konsumtif, maksudnya harta yang tidak menghasilkan. Kami
menambahkan rumah sebagai harta konsumtif karena rumah tersebut untuk tempat
tinggal, jika rumahnya disewakan atau menjadi koskosan maka di masukan ke kolom
aset.
Cara
mengisi kolom hutang adalah dengan menghitung besarnya angsuran bulanan
dikalikan jumlah bulan yang belum terbayar. Misal angsuran mobil 24 bulan,
sudah dibayar 5 bulan, berarti besar angsuran tinggal dikalikan 19 bulan. Hal
ini ditujukan supaya kita mudah menghitung jumlah yang sebenarnya harus
dibayarkan seandainya angsuran tersebut tidak ditutup atau hartanya tidak
dijual. Kolom diatas adalah analisa total. Kolom analisa Total tidak perlu
diisi, karena sudah menghitung secara otomatis. Dari semua data pak budi
diketahui bahwa pemasukan total pak budi 7 juta sebulan. Jumlah aset 0 rupiah
(tidak ada
pemasukan
dari aset). Jumlah harta konsumtif 287.125.000, pengeluaran bulanan 11.998.088.
Jumlah hutang keseluruhan yang harus diselesaikan sesuai dengan masa angsuran
adalah 403.174.056
Maksud
dari “sisihkan” adalah tabungan atau uang sisa bulanan. Data keuangan pak Budi
menunjukan bahwa setiap bulan beliau minus 4.998.088 Ya.. hal ini yang harus di
carikan solusinya terlebih dahulu. Jumlah kekayaan yang sebenarnya adalah harta
dikurangi hutang. Kalau minus berarti belum mapan kondisi keuanganya. Data pak
Budi menunjukan - 116.049.056. Hal ini berarti belum bisa dikatakan mapan,
sehingga pak Budi harus segera mengambil tindakan untuk mengatur kembali sistem
keuanganya.
Berikut
ini adalah 3 rumusan “Rencana Bebas Hutang”
1. Rencana
Penghematan besar-besaran
2. Merubah
harta konsumtif menjadi aset yang menguntungkan
3. Rencana
tambahan penghasilan Langkah sederhana dalam menjalankan 3 Ruusan tersebut
adalah: “anggap saja anda menata ulang posisi perabot rumah anda”.
Pernahkah
anda mengalami bosan atau merasa ada yang tidak efektif dengan posisi perabot-
perabot rumah anda? Biasanya kita cenderung menata ulang, membuang yang tidak
dibutuhkan, merapikan kembali, menambahkan yang kurang..
Ya..
Menata
ulang kondisi keuangan anda juga sama pentingnya. Karena berapapun uang yang
nantinya anda hasilkan tidak akan bisa “ter-tabung” dengan baik kalau sistem
keuangan anda berantakan. Malah menimbulkan masalah hutang baru lagi.. yang menyita
pikiran anda. Nikmatilah proses menata keuangan anda dan mulai menyusun rencana
pembebasan hutang anda dengan “TERSENYUM”.
Bagaimana
cara mengatasi masalah keuangan pak BUDI?
1. Penghematan
besar-besaran
Boleh
setuju boleh juga tidak, karena penghematan sebetulnya bukan pilihan. Kalau pak
budi mau hidup lebih tenang dan lebih kaya dalam beberapa waktu ke depan,
memang harus ada pengorbanan. Berikut ini saya berikan skenario tercepat untuk
menuju kebebasan finansial.
Perhatikan
pengeluaran pak Budi: Perhatikan baik-baik angsuran mobil, angsuran rumah,
pulsa+BB, Perawatan wajah, dan Lainlain. Mari kita kurangi satu persatu. Saya
menyarankan utnuk menghilangkan angsuran rumah, angsuran mobil dan angsuran motor.
“Waduh! Pak.. kalau semua itu dihilangkan berarti barangnya di jual, trus apa
saya dan keluarga harus tinggal di kolong jembatan?”
Pak
budi merasa keberatan. Ini hanya rencana, boleh setuju boleh juga tidak, kata
saya.. Begini: Mobil dijual karena tidak produktif dan menambah pengeluaran.. toh
tidak setiap hari pak budi naik mobil. Kalau dijual, maka angsuran pak Budi
hilang, dan pak Budi masih punya sisa uang untuk dijadikan aset.
Naa..
kalau rumah dijual trus bagaimana?
Faktanya
pak Budi keberatan, jadi ya.. dijual saja trus cari kontrakan yang dekat dengan
kantor, kalau bisa di tempat yang agak ramai, dan bisa untuk usaha juga..
Ingat..
GENGSI harus betul-betul ditinggalkan! Motor juga dijual, lebih baik naik motor
yang agak tua usianya tetapi tidak mengansur. (motor tua bukan yang gampang
rusak lho.. tetapi motor bekas yang usianya masih dibawah 10tahun yang harganya
sekitar 4-6 juta). Kalau pak Budi melaksanakan saran saya maka perhitunganya
adalah:
Penghematan:
Angsuran
motor : 650.000
Angsuran
Mobil : 2.417.777
Angsuran
Rumah : 2.220.311
TOTAL : 5.288.088
Penghematan
yang berkaitan: Bensin mobil: 600.000
Ok
sementara pak budi sudah bisa menghemat sebesar total 5.888.088 per bulan.
Lihat
bagian yang saya beri tanda merah terutama bagian kotak merah. Dengan 1 langkah
saja pak Budi sudah bisa surplus 890.000 / bulan. Trus sekarang pak Budi harus
tinggal dimana? Baik.. kita selesaikan satu persatu, supaya pak Budi tetap bisa
hidup nyaman, dan produktif.. Rumah pak Budi dijual, maka pak Budi mendapatkan
sisa uang (karena rumah tersebut sudah diangsur selama 2 tahun)Pak Budi membeli
rumah tersebut dengan cara mengangsur seharga 185juta dua tahun yang lalu. Maka
harga saat ini tentunya sudah naik, dan disekitar pak Budi rumah bertipe sama sudah
mencapai 280juta harganya. Setelah bertanya pada bank, untuk melunasinya, bank
meminta pokok hutang yang tersisa sebesar sekitar 140juta. Pak Budi menjual
cepat rumahnya dengan harga 260 juta (bersih sudah termasuk semua biaya). Dengan
harga tersebut banyak yang mau dan akhirnya rumah terjual. Dengan menjual rumah
tersebut maka pak Budi mendapatkan uang sisa sebesar 120 juta rupiah, bukan
untuk bersenang-senang tetapi untuk memperbaiki kondisi keuanganya. Uang
tersebut harus masuk ke kolom Harta aktif atau aset. Mengalokasikan harta
konsumtif menjadi asset Pak Budi mencari lokasi tempat tinggal baru (menyewa)
sebuah rumah Luas bangunan 65, luas tanah 125m seharga 24juta untuk 3 tahun..
maka pak Budi masih memiliki uang sebesar 96juta. Bagaimana menngelola 96juta?
16
juta dibudgetkan untuk membuka usaha laundry 80 juta dibelikan emas batangan (antam)
untuk menjaga nilainya. Ini hasil dari pengaturan tersebut:
Pak
budi memiliki laundri dengan penghasilan bersih (1,5juta / bulan) tanpa terlibat.
Biaya sewa rumah dimasukan kedalam kolom pengeluaran dan dihitung bulanan, yang
artinya uang tersebut akan disisihkan dari penghasilan pak Budi dan disimpan
untuk 3 tahun mendatang. Jadi pak Budi masih memiliki 24juta 3 tahun kedepan.
Harta
pak budi bertambah yaitu emas batangan sebesar 96 juta. Bagaimana dengan
kesimpulan kondisi keuangan pak Budi untuk sementara? Kondisi keuangan pak Budi
terlihat mulai membaik. Surplus 1,723.300
*Ralat:
Jumlah aset seharusnya adalah “pasif income rutin” bukan dihitung dari nilai asset
melainkan berapa yang dihasilkan dari pasif income rutin bulanan. Harta pak
Budi yang tadinya minus sekarang plus 141.319.460 OK, sekarang kita kelola
mobil Pak budi Harga beli mobil pak Budi 75Juta, sedangkan pokok hutangnya
adalah 35 juta.. maka pak Budi menjualnya cepat dengan harga murah (69Juta)
perhitunganya adalah:
Mobil:
69.000.000 – 35.000.000 = 34.000.000
Saat
saya menyarankan pak Budi untuk menjual motor beliau keberatan.. dan memilih
untuk melunasinya.
Ok..
masih bisa karena pak Budi kini memiliki cash, Hutang motor pak Budi + Bunga
=8.450.000 Saat melunasinya pak Budi membayar sebesar 7.200.000 (pokok +
pinalti) maka uang penjualan mobil pak Budi berkurang. 34juta-7,2juta = 26,8
juta
Uang
tersebut dibelikan emas batangan yang kedua untuk menyelamatkan nilainya.
Sekarang kondisi keuangan pak Budi adalah seperti disamping. Perhatikan
kesimpulan setelah pak Budi menyewa rumah, dan menjual mobilnya. Pak Budi menambahkan
budget 300rb / bulan untuk menyewa mobil saat ada keperluan yang memang harus
memerlukan mobil. Dan memiliki kelebihan penghasilan untuk ditabung sebesar
1,4juta rupiah. Emas batangan pak Budi sekarang sebesar 96 juta+26,8 juta (ya..
lebih dari seratus juta berupa emas batangan.) Untuk apa emas batangan pak
budi? Begini..Goal pak Budi selanjutnya adalah, menambah terus penghasilanya
untuk membeli rumah dengan uang cash..
Maka
goal utama pak Budi adalah:
Memiliki
simpanan pengaman (emas batangan) sebesar 6x pengeluaran bulananya Memiliki
simpanan emas yang akan dibelikan properti beberapa waktu kedepan (setelah mencukupi)
untuk dijadikan aset (yang menghasilkan pasif income) dan tempat tinggal. Untuk
mempercepat proses tersebut maka pak Budi dan istrinya setuju untuk lebih
berhemat secara extreem dan bersenang-senang kemudian. Dengan melakukan proses
pertama ini (penghematan besar-besaran) dan kedua (alokasi ulang harta
konsumtif menjadi produktif, maka hal tersebut akan lebih cepat terlaksana.
2. Penghematan
pengeluaran
Mari
kita tinjau ulang pengeluaran pak Budi Dari data dibawah .. mana yang bisa dikurangi
atau dihilangkan. Maka pak Budi berdiskusi dengan istrinya untuk menguranginya.
1) Iuran
footsal+badminton: pak Budi beralasan berolahraga untuk kesehatan..
pertanyaanya: adakah olahraga yang gratis dan menyenangkan? Tentu saja ada. Pak
Budi tinggal di dekat kantor dan berjalan kaki membuatnya lebih sehat Seminggu
sekali menyempatkan jogging pagi di taman bersama istri dan anaknya Sabtu sore
pak Budi beserta keluarga berenang sambal rekreasi ringan (sekeluarga hanya
perlu 25rb rupiah biaya masuknya, dan pak Budi membawa bekal makanan + minuman)
maka pengeluaran 300rb disusut hanya 100rb untuk berenang seminggu sekali.
2) Karena
pak Budi setuju untuk mengalokasikan biaya olahraga maka sang istri pun juga
menghemat biaya perawatan wajah.. dari 300rb menjadi 120rb sebulan
3) Biaya
“lain-lain” saya pertanyakan untuk diperjelas.. karena jumlahnya besar, maka
pak budi menjawab biaya itu fleksible, kemarin untuk cuci mobil, ganti oli
mobil dan motor, rekreasi, makan diluar kalau bosan dll.
Naa.. Ini yang perlu di
BUDGET ulang. Sekarang pak Budi tidak punya mobil maka tidak terbebani lagi
dengan biaya cuci dan ganti oli yang terlalu besar. Maka biaya tersebut
dialokasikan ulang: Sedekah: 750.000 Ganti oli +servis motor 150.000 Makan
diluar 500.000 sebulan “Ada lagi pak..?” tanya saya.. “mmmm… apa ya? Paling
ngisi dompet pak..” Oke lah dompet pak Budi dan istri masing masing kita isi
dengan uang 300rb jadi total 600rb.
Berarti total 2juta..
lumayan bisa menghemat 300rb dari pengeluaran sebelumnya. Berikut hasil dari
penghematan pak Budi
Hehe.. sim salabim,
sekarang pak Budi memiliki sisa uang 2.1 juta perbulan Pertanyaanya: Dengan
merubah cara hidup pak Budi, apakah ada tekanan psikologis?
Jawab:
Ya.. pasti ada.. kalau
Pak Budi tidak menerapkan tehnik awal yaitu Tuhan dan Endapkan. Kalau dua
tehnik tersebut diterapkan, pak Budi bahkan lebih tenang dan bahagia
kehidupanya..
Coba bayangkan:
Sebelum mengurangi hutang, pak Budi
hidup dengan GENGSI, orang melihatnya sebagai orang kaya tetapi dibalik itu,
pak Budi sedang menumpuk kesengsaraan dengan bekerja keras membayar bunga. Tidak
jarang keharmonisan pun terganggu, karena berpikir terlalu keras untuk membayar
angsuran maka seringkali pak Budi berdebat dengan istri, tidak hanya itu..
kondisi ini juga mengganggu kreatifitas pak Budi bahkan mengganggu
konsentrasinya untuk bekerja di kantor.
Dengan
cara mengurangi hutang, pak Budi bisa lebih harmonis, setiap sabtu berenang bersama
keluarga. Minggu jogging di taman, sambil bercanda.. Ya waktu yang
berkualitas.. Hari biasa mereka disibukan dengan aktifitas-aktifitas yang
sangat produktif, dan membangun..
Ketika
ditanya oleh rekan kantor: “pak kok sekarang jalan kaki.. mobilnya dijual ya..”
Pak Budi dengan rendah hati menjawab, iya.. mobil saya jual, sekarang saya
jalan kaki karena rumah lebih dekat.. lagian coba hidup lebih sehat. Tidak
sedikit yang menyindir dan mengolok-olok dibelakang, tetapi pak Budi sanggup tersenyum
dengan tenang.. Kok bisa senyum dengan tenang?
Ya
jelas lah.. yang mengolok-olok masih bergelut dengan hutang, tapi pak Budi
memiliki harta liquid berupa emas batangan senilai lebih dari seratus juta,
kehidupanya lebih harmonis, tidak punya angsuran, dan penghasilan bulananya surplus
2juta lebih. Baik.. pak Budi menjalankan kondisi tersebut dalam 1 tahun
(prihatin orang jawa bilang), dan hasilnya pak Budi memiliki tabungan 25juta
dari sisa penghasilan bulanannya yang dia belikan emas batangan. Kini emas
batangan pak Budi Bertambah 25juta.
Setelah
setahun hidup tenang, pak Budi menginginkan percepatan.. maka beliau punya ide
membuat tempat fitnes di rumahnya.. dan menjual sebagian emas batanganya untuk modal
membangun + membeli alat fitnes. Maka :
Bangunan:
25juta
Alat
fitnes 55juta
Pak
Budi menghemat pembelian alat fitnes dengan cara berburu alat bekas yang masih
bagus kondisinya (alat fitnes sebagian besar terbuat dari logam, maka saat
membeli bekas… kemudian menjualnya kembali seandainya resiko bisnis merugi..
tidak akan terpaut jauh penyusutan harganya)
Pak
Budi menghabiskan 80juta untuk membangun bisnis fitnesnya. Karena tempat fitnes
dan laundrynya berdekatan.. hal tersebut berdampak positif terhadap bisnis
laundrinya yang sudah berjalan 1 tahun, sekarang mampu menghasilkan penghasilan
bersih sekitar 3,5juta sebulan. Dan tempat fitnesnya pun dengan mudah
terpromosikan juga dari pelanggan laundrinya yang datang silih berganti setiap
hari. Rata-rata penghasilan bersih tempat fitnes dipotong listrik dan karyawan
sekitar 6,7juta Coba kita lihat kolom pasif income pak Budi. Sekarang pak Budi
memiliki sisa uang 10juta rupiah sebulan yang dihasilkan sebagian dari pasif
income bisnisnya.. Ya.. bisnis fitnes cenderung pasif karena tidak ada
aktifitas jual-beli yang terlalu rumit. Jangka waktu sewa rumah pak Budi tinggal
24bulan lagi.. Dan kalau dihitung sementara.. maka pak Budi akan sanggup
mengumpulkan 240juta rupiah dalam 2 tahun kedepan.
Dari
gambaran sementara ini saja pak Budi sudah bisa membayangkan membeli rumah seharga
200juta lebih, secara cash.. dan tetap menyewa rumah tempat dia tinggal 2 tahun
kemudian.
Meskipun
harganya sudah naik.. pak Budi masih punya uang karena sudah menyisihkan uang
sewa
dan tingga menambahnya sedikit.
Karena
pak Budi sekeluarga sudah menempati rumah baru yang lebih kecil, maka rumah
sewanya
hanya digunakan untuk usaha.
Pak
Budi menyekat bagian dalam rumah yang dia sewa untuk dijadikan kos-kosan 6
kamar
yang
sebulan perkamar 250rb..
Ya..
Pak
Budi menambah pasif incomenya lagi sebesar 1,5juta sebulan dari kos-kosan.
Padahal dia
hanya
penyewa rumah..
Dari
konsep bebas hutang diatas maka kita bisa menyimpulkan, bahwa dengan menerapkan
3
Rumusan
Bebas Hutang, pak Budi terbebas dari banyak hal yaitu:
1. Seharusnya
pak Budi masih membayar angsuran rumah (total 15thn), sekarang hanya dalam 3
tahun sejak merubah kondisi keuanganya.. pak Budi sudah bisa membelinya secara
cash
2. Pak
Budi yang tidak memiliki pengaman finansial, kini masih memiliki emas batangan,
sebesar 6x lebih besar dari pengeluaranya perbulan. Dimana pada saat terjadi
resiko pekerjaan.. pak Budi tidak terganggu finansialnya.
3. Tadinya
pak Budi mengejar kekurangan angsuran dengan cara aktif menjadi makelar,
sekarang bisnisnya menghasilkan pasif income.
4. Pak
Budi beserta istri sudah mempersiapkan diri menghadapi pensiun sejak awal, jadi
pada saat pensiun, tidak hanya mendapat pesangon dan dana pensiun, tetapi sudah
memiliki usaha dan mengasah mental enterpreneurnya.
5. Istri
pak Budi adalah seorang guru yang teman-temanya seringkali menggadaikan SK untuk
biaya kuliah anak, untuk membangun rumah, pernikahan anak dll, kini beliau sudah
mempersiapkan beberapa bisnis dengan pengelolaan ringan, yang bisa menambah
tabunganya untuk keperluan-keperluan besar di masa mendatang.. tanpa harus
menggadaikan SK.
6. Tadinya
pak Budi mengangsur mobil, dengan aktif income sampai pusing.. sekarang pak
Budi sedang mempersiapkan membeli beberapa mobil secara cash untuk disewakan
dan menambah tabel pasif income.
Ya..
dengan cara ini, dalam 5 tahun saja pak Budi sudah mampu memutar uang cash, dan
menghasilkan beberapa pasif income dari bisnis laundry, fitnes, dan memiliki
dua unit mobil untuk disewakan. Tunggu.. belum lagi tabungan emas batangan dan
rumah kecilnya yang dibeli secara cash. Karena sudah tahu caranya, membangun
kekayaan pribadinya dengan perasaan tenang..
Pertanyaanya:
Apakah kisah pak Budi tersebut diatas itu nyata?
Jawaban:
Tidak.. Pak Budi hanyalah cerita yang kondisinya mirip dengan saya. Mengapa
saya tidak mengambil contoh dari pengalaman pribadi..? karena saya tidak
bekerja (bukan pegawai) dari dulu hingga sekarang, sehingga penghasilan saya
tidak rutin. Kalau saya gunakan sebagai contoh.. tentunya banyak pembaca yang
kebingungan, karena contohnya tidak mirip dengan kondisi para pembaca yang
mayoritas adalah pegawai. (pengusaha di Indonesia jumlahnya tidak sampai 5%).
Maka saya membuat sosok pak Budi ini se real mungkin.
Meskipun
pak Budi tidak nyata.. semua perhitunganya adalah nyata. Dan
keputusankeputusannya juga sebagian besar yang saya gunakan di dalam kehidupan
saya.
Pertanyaan2:
Apakah anda (penulis) juga bebas dari segala macam angsuran
Jawab:
ya.. betul sekali, karena saya sudah mengakhirinya sejak akhir tahun 2012, dan memulai
dari Nol.
Pertanyaan3:
Apakah anda juga membeli properti dan kendaraan secara cash?
Jawab:
Ya.. saya membeli properti dan semua kendaraan saya dengan cara cash.. dan bisa
menunjukkan pada siapapun apabila ingin membuktikan. Tetapi saya tidak
menunjukkanya pada publik untuk menghindari perasaan takabur. Bagaimana
mengatasi masalah Hutang Kronis dengan metode TENANG dalam 30 hari kedepan. Apabila
anda memiliki jenis hutang yang kronis, setelah membaca tulisan-tulisan saya
anda pasti bertanya
“contoh
pak Budi kan termasuk kategori hutang ringan.. karena bisa selesai setelah pak
Budi menjual sumber hutangnya. Sedangkan hutang saya begitu besar sehingga
tidak cocok menggunakan cara yang dilakukan pak Budi.” Betul sekali..
Beberapa
kali saya bertemu dengan orang yang memiliki hutang kronis, antara lain:
1. Seseorang
dikejar-kejar oleh nasabah BPR tempat dia bekerja dulu, karena bos nya lari dan
masih memiliki tanggungan deposito nasabahnya bernilai Milyaran rupiah. Menurut
saya masalah ini bukan salah orang itu, karena statusnya hanya bekerja.. hanya
saja beban moralnya sangat tinggi. *saran: selesaikan dengan pihak berwajib,
dan berkomunikasi aktif dengan nasabah yang dirugikan.. bersikaplah bahwa
sebenarnya anda juga korban.
2. Seseorang
mengalami kerugian berbisnis Forex padahal modalnya dulu milyaran rupiah yang
dia dapatkan dari mengagunkan beberapa sertifikat milik mertua, dan beberapa
temanya. Setelah mengalami kerugian, semua orang menuntut dan mengejar, karena
properti yang diagunkan terancam disita dalam waktu dekat.
*saran:
dalam kondisi seperti ini, pasti dia mengalami depresi berat dan keinginan
untuk kabur begitu besar. Perdalam Bab1 (Tuhan) dan bab2 (Endapkan) lakukan
dulu semaksimal mungkin. Karena yang anda butuhkan sekarang bukan strategi,
melainkan keajaiban. Sadari kesalahan anda, dan berniat sungguh-sungguh untuk
membayarnya.. berapa tahunpun yang diperlukan. Ya.. karena ini adalah kesalahan
anda (berspekulasi dengan modal orang lain). Setelah melakukan syarat bab1 dan
2, lakukan brainstorming. Tapi ingat, jangan melakukan brainstorming sebelum
anda melakukan apa yang saya sarankan di bab 1 dan 2. Pada saat melakukan
brainstorming biarkan pikiran anda bekerja, dan jika anda melakukanya setiap
hari maka pikiran anda akan segera terlatih dalam beberapa hari untuk menemukan
solusi-solusi jitu. Pada saat melakukan brainstorming, lihat semua kemungkinan
mulai dari penampilan fisik anda, skill anda, hubungan relasi anda, skill
teman-teman dan saudara anda. Keluarlah sejenak untuk melihat dunia luar,
dengan tenang.. dan kembali lagi melakukan brainstorming secara berulang-ulang.
Solusi akan segera datang di tengah-tengah anda melakukan proses tersebut.
3. Seseorang
yang merasa terancam kehidupanya beserta keluarga ditengah-tengah desakan
rentenir yang menagih hutangnya. Jumlahnya tidak besar, tetapi
bungaberbungatelah menghabiskan seluruh isi rumahnya.
*saran:
tindak pidana kekerasan, ancaman, dan tekanan diatur oleh hukum di negara kita.
Tindakan tersebut bisa dilaporkan, dan rentenir tidak berhak mengambil /
menyita apapun dari anda. Apabila hal tersebut terjadi, maka laporkanlah kepada
pihak berwajib bahwa anda merasa terancam. Sedangkan masalah hutang-piutang
diatur oleh hukum perdata, anda bisa bernegosiasi ulang dan mengatur cara
pembayaran yang bisa anda lakukan. Tapi ingat, sebelum itu lakukan dulu proses
bab1 dan 2 secara maksimal.
Bab 4. Action
Hal
pertama dan terpenting adalah : matikan televisi anda, kalau anda masih
tertarik untuk menontonnya… JUAL! Hey.. Arli, apakah anda serius?
Ya..
mengapa tidak? Coba amati aktifitas anda sehari-hari. Apakah anda setelah
menyaksikan acara TV kemudian anda menemukan cara untuk lebih kaya..? Kalau
jawabanya iya maka tonton terus.. tapi kalau tidak matikan, atau jual sekarang.
Pasti anda ditentang oleh pasangan atau anak anda.. kalau hal itu terjadi,
negosiasikan dengan mereka. engapa mematikan televisi merupakan hal terpenting
untuk segera bebas hutang?
1. Menonton
televisi menyita beberapa jam waktu anda, yang membuat anda tidak efektif.
Beberapa murid saya beralasan: “pak manusia kan butuh hiburan, masak kerja
terus” Jawaban saya sangat sederhana.. banyak hiburan yang lebih menarik untuk
dikerjakan setelah goal anda tercapai.. misal: makan di restoran mahal, membeli
properti, jalan-jalan ke luar negeri. Tetapi sayang sekali anda tidak bisa punya
kebiasaan nonton tv dan menjadi kaya dalam waktu singkat. Ingat silahkan menghibur
diri setelah goal tercapai.. bayar hasil kerja anda.
2. Pikiran
menjadi tergantung dengan hiburan, dan menonton TV di sofa membuat kondisi
tubuh menjadi terlalu nyaman sehingga memunculkan kebiasaan baru yaitu “Menunda
atau Procastination”
3. Televisi
diciptakan untuk konsumen, banyak hal menarik yang diiklankan dan membuat anda
membayar banyak hal yang belum tentu anda butuhkan.
4. Banyak
sekali informasi negatif seperti berita korupsi, perang, kriminalitas dan
lainlain yang masuk kedalam pikiran anda, disaat anda membutuhkan lebih banyak
halhal positif.
Saya
tidak melihat televisi selama bertahun-tahun untuk membangun kreatifitas, dan memasukan
banyak sekali ilmu marketing ke dalam otak saya. Dari tahun 2003 saya
memutuskan untuk tidak menonton apapun tayangan televisi.. ya saat itu saya
masih kuliah, dan memutuskan untuk mandiri hidup di kontrakan sambil berbisnis komputer.
Padahal
saya kuliah satu kota dengan rumah tinggal orang tua saya, yang hanya berjarak
3km saja. Sampai saya menikah dan tinggal di Karanganyar.. saya tidak membeli
televisi, 1thn kemudian, baru saya membeli televisi (bukan karena tidak mampu
beli.. ) tapi karena ingin mempositifkan pikiran kami sekeluarga.
Sampai
saya menulis e-book inipun televisi saya hanya memutar program anak-anak untuk
si kecil yang senang bernyanyi, belajar bahasa inggris, dari program TV. Ya..
Saya sengaja memilih dengan selektif apapun yang masuk ke pikiran saya. Ingat
bahwa “anda adalah apa yang setiap hari anda pikirkan”.
Arli..
kalau ketinggalan informasi bagaimana?
Maksud
anda.. ketinggalan informasi positif atau negatif? Percayalah, anda tidak akan
miskin jika ketinggalan informasi di TV, dan anda juga tidak akan kaya dengan
update informasi di TV.
Action
– belajar dari kesalahan.
Setelah
mempelajari dari berbagai macam seminar, dan mempraktekan ilmu, banyak sekali pengalaman
mulai dari yang gagal menyakitkan sampai sukses luar biasa (diluar perkiraan saya).
Kadang dunia bekerja dengan cara aneh, yang tidak pernah kita pikirkan. Memang
awalnya saya melakukan kesalahan yang berakibat saya menjadi penghutang dalam
jumlah besar (menurut ukuran saya) tapi peristiwa-peristiwa tersebut memacu
pikiran saya untuk belajar dan menyempurnakan metode.
Di
tahun 2008 saya menggeluti bisnis Network Marketing berbasis keagenan pulsa (sebelumnya
saya pernah menjalankan bisnis-bisnis serupa dan kurang berhasil). Memang sebelumnya
saya pernah menjalankan beberapa bisnis berbasis produk herbal (china) dan air minum
kemasan yang belum sempat menghasilkan secara optimal, tetapi sudah saya tinggalkan
(karena kepepet kebutuhan saat itu dan mencari sumber income yang lebih besar).
Saat saya mulai mendapatkan hasil di bisnis keagenan pulsa (jaringan semacam
MLM), saya mulai mencari cara untuk mempercepat penghasilan saya dari sekitar
3juta sebulan menjadi diatas 10juta sebulan.
Saat
itu terhitung 2 bulan sudah sejak saya jalankan bisnis tersebut, dibulan
pertama saya mendapat hasil 600rb, bulan kedua sekitar 3juta. Melihat
perkembangan yang cukup bagus saya memutuskan untuk lebih serius dan mencoba
meningkatkan penghasilan saya diangka 10juta (target pribadi). Dan saya mencari
terus caranya..
Saat
itu saya hanya punya motor jupiter z (masih dalam masa angsuran) dan sangat menginginkan
untuk memiliki mobil. Maka saya tingkatkan jumlah action saya yang tadinya hanya
bertemu 2-3 orang perhari, menjadi 10-15 orang perhari. Ya.. di bulan ke tiga
tersebut saya hanya tidur 2-4 jam sehari dan fokus sekali demi impian saya. Kerja
keras saya terbayarkan, saya lihat atm bca terdapat komisi sebesar 10juta
(kurang lebih) hasil akumulasi komisi harian saya selama sebulan.Saya membeli
koran dan browsing di google, untuk mencari mobil dan mempertimbangkan bagaimana
cara membayarnya.
Beberapa
hari kemudian saya jual motor saya setelah saya lunasi dari hasil komisi dan akibatnya
saya sudah tidak punya kendaraan..Mau tidak mau harus punya kendaraan lagi
(kepepet), karena aktifitas saya semakin meningkat. Setelah mendapatkan “DIJUAL
mobil BMW 520i vanos” di iklan koran langsung saya hubungi penjualnya, meskipun
saya hari itu belum pegang uang.
Dia
minta 45juta, dan iseng saya tawar 41 juta.. (dengan harapan penjualnya ngga
kasih). Eh.. malah dikasih.. Dan saya berikan tanda jadi 1,5juta sambil saya
minta kwitansi pembayaran tanda jadi. Hari itu saya pusing sekali mikir gimana
caranya cari sisa uangnya.. Terpikirlah leasing (ini awal saya terlibat terlalu
dalam dengan bunga). Saya hubungi beberapa leasing yang direferensikan oleh
teman, kemudian saya ceritakan bahwa saya mau beli mobil tapi uang saya kurang. Salah satu leasing menawarkan hanya dengan DP
11 juta angsuran 1,8juta perbulan x 24 saya sudah bisa bawa mobil tersebut.
Dan
… saya memprosesnya.
Beberapa
hari kemudian mobil sudah ditangan saya, perasaan gembira bercampur aneh (beberapa
hari sebelumnya saya menjual motor saya, sekarang bawa BMW) setengah tidak percaya..
Setelah sampai dirumah, saya undang semua agen saya, dan menunjukan bahwa
bisnis ini nyata.. Ya.. tidak heran sejak saat itu bisnis saya berkembang
sampai memiliki 50rb agen dibawahnya.
Penghasilan
saya diatas 10juta sebulan. Ya.. sepertinya cara ini menyenangkan dan tidak ada
yang salah. Tetapi beberapa tahun kemudian, lebih dari 100 orang meniru cara
ini dan banyak yang bermasalah dengan angsuranya. Saya merasa bersalah, dan berhenti
dari bisnis tersebut. Pelajaran berharganya adalah: Saya memecah masalah
menjadi sebuah plan yang nyata.. waktu deal harga 41juta (saat itu saya belum
punya uang) otak saya berputar kencang mencari cara. Dari mana bayar dpnya?
Bagaimana sisanya? Bagaimana membayar angsuranya? Dan menjawabnya satu persatu
dengan ACTION. Otak kanan saya bekerja maksimal. Kesalahanya adalah: saya
membayar mobil tersebut dengan cara leasing dan membayar angsuranya dengan
aktif income (seharusnya dengan pasif income). Ya.. saat itu saya belum mengetahui
caranya, maka sekarang saya benar-benar menghindari kredit. Otak kiri tidak saya
gunakan sama sekali dan membuat saya terjerumus semakin dalam. “Gunakan otak
kanan dengan maksimal – dan seimbangkan otak kiri anda untuk mencari cara aman,
efektif dan efisien.”
Setelah
mengetahui dimana letak kesalahanya, dan apa pelajaran yang perlu diambil dari peristiwa
tersebut, maka saya merumuskan konsep T.E.N.A.N.G di ebook ini dan mensharingkan
pada anda. Jual semua asalkan hutang anda bisa lunas, atau akan terjadi
pertarungan sengit antara angsuran dan pasif income. Dengan bantuan file excell
anda bisa mendata kembali apa saja yang anda miliki, berapa detail utang anda,
dan lain sebagainya sehingga anda bisa merencanakan dengan akurat apa yang anda
lakukan menuju ke hari kebebasan anda.
Kalau
semua yang anda jual belum menutupi (kondisi minus) maka anda harus
merencanakan sebuah pertarungan. Ya.. Mengapa saya ibaratkan dengan
pertarungan, karena jangan berharap anda bisa melakukanya dengan santai dan
nyaman. Proses ini akan penuh perjuangan. Saya menulis ini seolah seperti
seorang pramugari yang berbicara “para penumpang yang terhormat, harap
kencangkan sabuk pengaman anda karena dalam beberapa saat kita akan melewati
kondisi cuaca yang kurang baik.”
Tenang
anda akan tetap aman, cuman sedikit guncangan saja.. tetapi percayalah, anda
AMAN. Arli.. pertarungan seperti apa maksud anda? Maksud saya adalah: anda
harus mengatur sedemikian rupa supaya berapapun besar angsuran anda tidak
dibayar dari keringat dan kerja keras anda, melainkan dari pasif income.
Bagaimana..?
bukankah ini ide bagus? Pertanyaan besarnya adalah “BAGAIMANA CARANYA?”
Sebagai
contoh: waktu saya punya angsuran beberapa mobil, yang jumlah perbulanya adalah
(sekitar) 10juta, maka saya harus berbisnis dan memutar uang dengan kemampuan
saya untuk menghasilkan lebih dari beban angsuran tersebut. Ini konyol..
Karena
yang saya rasakan adalah saya harus bekerja keras setiap hari (tidur hanya
2-4jam sehari), nyetir sendiri ke luar kota, jarang tersenyum karena emosional,
prospek sana-sini, masih berfikir besok siapa lagi yang di prospek, dan
mengalami semua penderitaan tanpa memperhatikan bahwa saya punya keluarga
disaat saya kehabisan waktu, energi dan pikiran saya. Itupun masih resiko bisa
bayar atau tidak.. Naa..
Maka
dari itu kita belajar dari pengalaman, dan sejak november 2012 saya putuskan
untuk tidak lagi berurusan dengan kredit sama sekali. Seharusnya yang membayar
kredit adalah pasif income.. lebih baik saya beli sapi daripada beli mobil.
Misal perhitungan harga 1 sapi perah adalah 12juta rupiah. Sapi tersebut sehari
menghasilkan 10 liter susu (harga perliternya 5rb). Berarti pasif incomenya
50rb per hari atau 1,5 juta sebulan. Kotoran sapi pun ternyata laku dijual
sebagai pupuk dan bisa dijadikan sebagai keuntungan tambahan untuk menutup
biaya operasional seperti pakan ternak, vitamin, dll.
Dari
bab “Belajar dari Kesalahan” seharusnya saya tidak men Top Up pinjaman mobil
saya untuk membuka kafe.. tapi seharusnya untuk membeli sapi dan menghasilkan
pasif income. Kalau 1 mobil angsuran 1,8juta kemudian setelah diangsur setahun
lebih bisa cair 15juta tentunya sudah cukup untuk membeli 1 ekor sapi dan
menutupi biaya lain yang timbul, sehingga angsuran 1,8 juta bisa dibayar
sebagian dari hasil bersih dari susu sapi dan penjualan kotoran sapi, tentunya
setelah dikurangi semua biaya operasional.
Semakin
kreatif ide anda untuk membuat pasif income maka semakin bagus pula solusi pertarungan
antara pasif income dengan angsuran anda. Ide lain mengangsur mobil dari pasif
income:
1. Jika
mobil anda tipe suv (avanza, xenia dll) Coba buat proposal untuk sponsorship iklan
branding yang dipasang di mobil anda, tawarkan ke beberapa perusahaan untuk
memasang iklan di mobil anda, dan bedakan tarifnya misal: full sticker 6juta setahun,
50% sticker 4juta setahun dll.
2. Cari
supir untuk jemputan anak sekolah dan mulailah usaha tersebut. Beri diskon untuk
pembayaran dimuka per 6 bulan.
3. Manfaakan
waktu luang untuk antar katering atau laundry (dengan mempekerjakan supir
juga).
Ya..
intinya kalau mobil anda masih menyedot penghasilan, coba cari ide-ide kreatif
seperti contoh diatas untuk membuatnya menghasilkan. Action lebih banyak supaya
anda mendapat ide kreatif. Jangan biarkan mobil anda diam dirumah sedangkan
anda ngos-ngosan mbayar..Kalau anda sudah mengangsurnya lebih dari setahun,
bisa ajukan top-up (refinance)atau panjangkan jangka waktunya tapi ringankan
angsuran bulananya. Tanyakan kembali pada pihak leasing.
Sekedar
info BMW saya telah di top-up sebanyak 3x sebelum akhirnya saya jual murah.
Saya menggunakan uang hasil top up untuk membuka laundry, dan kafe, topup yang
ketiga saya
lakukan
untuk meringankan angsuran.
Arli..
bagaimana kalau mobil saya bukan tipe yang mudah untuk usaha, seperti sedan
misalnya. Ini ide solusinya:
·
Jual saja dan ganti yang lebih murah
(kalau anda sudah mengangsur lebih dari setengah jalan menuju lunas)
·
Jual saja kalau ada sisa uang gunakan
untuk membeli aset yang lebih menguntungkan atau barang yang naik harganya
seperti emas batangan. Naik motor pun tidak masalah, anda tidak akan kehilangan
harga diri hanya karena naik kendaraan roda dua.
·
Jual saja dan beli beberapa motor bekas
dengan harga murah, anda bisa merawatnya kemudian menjualnya dengan harga
tinggi (ceritanya mulai bisnis jual-beli motor). Berbisnis tanpa uang pinjaman
Bank Seperti memberi harapan kosong.. itulah kesan pertama dari judul
“Berbisnis tanpa uang pinjaman Bank”. Beberapa orang memang tidak menganggap
serius.. atau berfikir apa yang saya sampaikan mungkin terlalu berlebihan.
Saya
katakan sejujurnya.. Ini nyata!
Dalam
bab ini akan saya berikan tehniknya pada anda.. karena dalam satu setengah
tahun saya menghasilkan omset lebih dari 4,5 Milyar rupiah dari sebuah
perusahaan yang saya bangun dengan modal 1,8 juta rupiah saja. Itupun patungan
berdua, jadi satu orang hanya 900rb. Saat anda berkomitmen.. maka Tuhan
menunjukan jalannya!
Pernyataan
diatas merupakan kepercayaan mutlak yang selalu menancap di benak saya. Pada saat
berfikir membangun perusahaan, pasti anda membayangkan investasi dalam jumlah besar
di awal.
Ya..
kalau perusahaan tersebut dibangun oleh orang waras.. saya termasuk orang Gila
yang membangun perusahaan, jadi mohon dimaklumi.
Nah..
apa syarat utama membangun bisnis tanpa modal Bank?
Tentunya
semua bisnis perlu modal. Saya katakan tanpa modal, bukan berarti membangun perusahaan
pakai daun.. ya jelas pakai uang. Tapi sumbernya dari mana..?
Naa..
ini yang akan saya bocorkan pada anda, siapa tahu kelak anda juga membuat
perusahaan dengan cara saya. Saya mendoakan kesuksesan anda sepenuh hati.. Masih
ingat cerita michel lotito yang mampu memakan sepeda bahkan pesawat chesna?
Masih ingat juga tehnik brainstorming yang saya berikan di bab sebelumnya?
Coba
ingat kembali.. atau baca ulang karena anda memerlukanya untuk membangun bisnis
tanpa modal bank. Sebagian besar orang membangun bisnis dari dalam..
kebalikannya, saya membangun bisnis dari luar. Apa maksud membangun bisnis dari
dalam? Maksudnya adalah.. sebagian besar orang
berfikir..
mau bisnis apa ya..? produknya apa ya? Ngurus ijinnya berapa ya..? kantornya bagaimana
ya? Dan lain sebagainya. Naa..Saya melakukan sebaliknya.. yaitu, mencari
marketnya dulu.
Serius..
saya memasarkan dulu produk saya dalam jumlah yang kecil, untuk melakukan tes.
Mengapa
saya tidak mempersiapkan urusan dalam dahulu?
Karena
begini:
Sebagian
besar investasi bisnis adalah untuk pengadaan produk dalam jumlah besar,
lokasi, perijinan dan legalitas, pajak, operasional kantor/pabrik/gudang, dll..
Kalau hal-hal tersebut diatas yang didahulukan, maka saya harus mengeluarkan
uang dalam jumlah besar tanpa tahu produk ini diterima masyarakat atau tidak. Jadi
dengan cara membalik cara berfikir.. maka anda bisa mendahulukan pencarian
pasar terlebih dahulu. Saya memilih untuk menemui beberapa orang dan mencobakan
produk secara gratis untuk mengetahui manfaatnya.
Saya
juga menghabiskan waktu untuk mencari informasi pada mereka bagaiamana “secara detail”
produk tersebut diterima atau tidak.. alasanya apa.. dan lain sebagainya. Saat
sudah mulai menemukan cara pemasaran yang efektif, saya menjualnya ke banyak
orang dan berinvestasi dibidang marketing (membuat brosur, banner, website..
dll). Memenuhi kebutuhan marketing dahulu. Kendalanya adalah..
Saya
sering kehabisan produk.. karena belum mempersiapkan (berinvestasi) di bagian produksi
dan manajemen. Naa.. kalau sudah tahu bahwa market menerima baru saya berinvestasi
disana lebih besar lagi. Produk penghemat bbm saya begitu laris dipasaran
sehingga saya harus menambah kapasitas produksi..Ada beberapa rekan bisnis yang
menyarankan saya untuk mengambil pinjaman bank. Dan banyak bank yang menawarkan
(mereka melihat saldo dan mutasi rekening aktif saya). Tetapi saya tetap
bersikeras terhadap komitmen.. untuk tidak berbisnis dengan uang bank. Solusinya
adalah :
“saya
melaunching perusahaan setelah 5 bulan merintis pasar dan mengumpulkan semua agen
di berbagai daerah.. kemudian memberikan bonus bagi yang mau stok produk antara
10-45 25 juta”
Dalam
semenit saya berbicara terkumpul omset 285 Juta rupiah.. yang kemudian
perusahaan kami memiliki modal yang cukup untuk menambah kapasitas produksi. “Tunggu
arli, .. apakah anda menerima uang sebelum memproduksi produk?”
Ya..
itu yang saya lakukan.. tetapi saya tetap menjaga kepercayaan. Dari awal saya
berpromosi saya menyanggupi untuk mengirim barang dan menjamin maksimal 2
minggu sampai di tempat pembeli. Maka saya masih memiliki waktu untuk produksi
masal. Tidak semua bisnis bisa diperlakukan semacam ini, ada beberapa syarat
yang harus anda penuhi antara lain:
1. Selisih
margin produk anda harus lebih dari 200% (margin produk saya 800%) kalau anda
memutuskan untuk berbisnis yang margin produknya kurang dari syarat diatas..
tentunya anda harus menyediakan banyak uang diawal. Contoh: bisnis kuliner
dengan margin 50% (misal : biaya produksi 5000 anda jual 7500). Saat harus menyediakan
produk maka anda harus mengeluarkan sejumlah uang terlebih dahulu.
2. Anda
harus mengerti kebutuhan pasar terlebih dahulu.. dan memastikan gambaran pemasaranya.
3. Anda
harus melakukan tes pasar dan menganalisa dalam jumlah yang cukup. Pastikan
data analisa anda akurat.
4. Anda
harus menjaga kerpercayaan, kalau tidak, konsumen tidak akan mau bertransaksi untuk
kedua kalinya dengan anda.
Tips
bagaimana mencari ide bisnis dan melakukan tes pasar yang efektif
Saya
sering menemukan banyak sekali peluang. Dan sampai hari ini saya masih
menyimpan banyak bisnis plan yang belum sempat saya seriusi.. Percayalah, banyak
peluang di sekitar anda, dan itu semua adalah uang. Berikut ini tips mencari
peluang dan tes pasar yang telah saya lakukan bertahun-tahun dan menghasilkan Milyaran
Rupiah:
1. Lihat
lingkungan sekitar anda
Seringkali
kita melewatkan apa yang ada di sekitar kita. Coba sekali-kali berkeliling atau
berbicara dengan tetangga dan amati apa yang mereka butuhkan. Seringkali ide bisnis
datang dari lingkungan sekitar.. tetangga juga merupakan sarana tes pasar kecil-kecilan
yang cukup efektif. Saat saya memberikan produk Cuma-Cuma, mereka memberikan
pengalaman mereka secara detail.
2. Ingat
kembali masa sekolah/kuliah anda
Coba
ingat kembali bidang kuliah yang anda kuasai, apakah anda masih punya koneksi
disana.. ? Siapa tahu ada peluang bisnis yang menguntungkan untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
3. Googling
Cara
ini yang paling sering saya lakukan. Saya mendapatkan data tentang market penghemat
BBM secara akurat dari beberapa artikle, dan google keyword tool. Dan saya
memutuskan untuk memasarkan produk saya dengan cara Network Marketing juga
setelah melihat data google tentang pencari dengan kata kunci MLM yang ternyata
masih besar, dan bertumbuh dari tahun ke tahun.
4. Hoby
Banyak
sekali orang yang meraup keuntungan dari menekuni hoby. Siapa tahu salah satunya
adalah anda
5. Lingkungan
pekerjaan
Ibu
saya sendiri adalah pengusaha daur ulang beling dan kaca (sampah). Hal itu
tidak terjadi dengan sendirinya.. kebetulan ayah saya 32 tahun bekerja di
pabrik gelas sampai kemudian berbekal keahlianya beliau menjadi Engineering
Consultant untuk Glass Furnance (tungku pembakaran). Tidak jarang ayah saya ke
Luar negeri untuk menangani proyek-proyek besar. Berbekal koneksi yang dekat
dengan para pengusaha di industri ini, maka ibu saya berusaha memenuhi
kebutuhan bahan bakunya.. hal ini sudah dilakukan bertahuntahun yang lalu dan
menjadi bisnis besar. Saat ini Ibu saya mengelola 3 gudang dan menguasai market
di seluruh Indonesia.
6. Coba
mencari ide di mall
Mall
merupakan sumber ide bisnis yang cukup bagus. Perhatikan baik-baik promosi yang
mereka lakukan. Pahami baik-baik mengapa etalase dipajang seperti ini.. seperti
itu. Perhatikan apa yang paling sering dibeli orang. Dengan mengamati perilaku
pasar saya sering menemukan ide bisnis baru yang cukup menghasilkan di kemudian
hari. Ya.. nikmati waktu anda.
7. Perhatikan
apa yang dijual di facebook
Coba
masuk ke beberapa group jual beli. Perhatikan apa yang dijual orang-orang, dan perhatikan
juga bagaimana konsumen meresponya. Saat anda melihat postingan yang banyak
responya, bisa jadi ide tersebut anda sempurnakan dan anda gunakan untuk
mencari uang. Brainstorming untuk menemukan ide tersembunyi anda. Lakukan
setiap hari, karena setiap hari pikiran anda pasti berkembang. Saya sering
melakukan brainstorming dengan menggunakan kertas HVS. Saya menulis apapun yang
saya miliki. Saya juga menulis apapun goal-goal saya. Dan kemudian mencoba
mencari solusi untuk menyambung antara “potensi saya” dengan “goal saya”.
Proses
ini tidak bisa sehari jadi. Saya pun sering melakukan brainstorming yang sama
selama berhari-hari. Ya.. kadang otak kita bekerja dengan cara yang unik. Belum
tentu ide sekarang dengan ide-ide besok itu sama. Catat rencana anda secara
keseluruhan beri target waktu dan disiplinlah!
Buatlah
rencana tertulis yang “masuk akal” misalnya:
Hari1-3
: melaksanakan Bab1 dan 2 (fokus)
Hari
4: analisa dengan program pengurangan hutang
Hari
5-7: Brainstorming (hari ke 7 harus final dan menemukan ide bisnis baru)
Hari
8-12: negosiasi bank, negosiasi dengan istri, negosiasi dengan mitra (budi,
iwan, wati, dan herman)
Hari
13: evaluasi kerja dari hari 1-12
Hari
14-30: merencanakan ulang dan menyempurnakan hasil evaluasi
Bab 5. Negosiasi
Seperti
sedang bertinju, proses negosiasi seringkali membuat banyak orang menyerah, merasa
kalah, atau tidak mampu. Padahal salah satu syarat terpenting dalam pembebasan hutang
anda adalah Negosiasi. Betul, anda harus menguasai tehnik ini untuk berhasil. Apa
saja yang harus dinegosiasikan dalam pembebasan hutang? Beberapa hal penting
ini memang harus dinegosiasikan sampai anda mendapatkan posisi yang
menguntungkan:
1. Keringanan
pinjaman, waktu pembayaran, potongan bunga dll (pihak bank)
2. Sikap
sopan debt colector
3. Modal
usaha untuk membangkitkan kondisi finansial anda (partner bisnis)
4. Mengunci
resiko (market)
5. Dukungan
moral (keluarga / pasangan hidup)
Semakin
efektif tehnik negosiasi anda, maka akan semakin cepat pula anda menyelesaikan “program
pembebasan hutang” anda. Bagaimana negosiasi tehnik yang efektif?
Menurut
saya, negosiasi bukan merupakan tehnik baku, karena menuntuk ke-fleksible an
anda untuk bekerja sama dengan lawan.
Boleh
percaya boleh tidak, saya sering mendapatkan harga penginapan hotel berbintang dengan
harga yang jauh dari penawaran. Contoh di pekanbaru, sebuah hotel berbintang 4 baru
dibuka, ketika turun pesawat saya membookingnya lewat reservasi yang disediakan
di bandara.
Saya
ngobrol-ngobrol ringan dengan petugas konternya, dengan bahasa pembuka “rame
nda pak yang booking hari ini”. Terjadilah pembicaraan ringan, bahkan dia
bercerita juga suka-dukanya jadi petugas konter. Ya.. kesan pertama begitu
menggoda, selajutnya terserah anda..
“pak..
ada kamar yang diskonnya besar? Kalau ada bantuin saya dong..” Tuing..tuing..
dia pun berfikir sejenak, dan menawarkan pada saya, “ni ada harga normalnya 1,8juta,
karena hotel baru, dan masih promo bayar aja 550 pak, saya bookingkan
sekarang.” Asli setelah masuk hotel, bule semua.. dan kamarnya besar sekali,
dengan fasilitas lux.
Hal
yang sama terjadi pada saat saya memesan 11 buffet lunch untuk mitra saya di
Pan Pasific Orchad Singapore untuk perayaan ultah perusahaan. Di penawaran
dipatok harga 1100 SGD belum termasuk fee transaction dan pajak. Setelah saya
telepon tidak juga dapat potongan, akhirnya saya putuskan untuk datang langsung
bertemu dengan managernya Mr. Zulkifli Abdullah.
Setelah
bertemu, saya ngobrol singkat dan sedikit bercanda. Saya manfaatkan kemampuan bahasa
inggris yang kurang lancar untuk bercanda gaya tukul arwana (sebetulnya sih
paham bahasa inggris, tapi sengaja aja biar agak lucu-lucu ndeso.. ). Rupanya
dia cukup senang dengan perbincangan itu dan dia bilang (dlm bhs inggris)
“pekerjaan saya hari ini cukup melelahkan, dan anda membuat saya cukup relax..”
Dari
harga 1100SGD/ orang langsung turun harga menjadi 600SGD/ orang masih dikasih bonus
FREE kue ulang tahun yang kalau dirupiahkan harganya sekitar 800rb. Dalam hati
“lumayan lah..”
Naa..
dari banyak buku yang saya baca, dan berdasarkan praktek dilapangan.. tehnik
terbaik dalam negosiasi adalah berikan dulu kebutuhannya baru anda meminta. Jurus
tersebut sulit ditolak saat anda terapkan dimanapun. Dulu pada saat saya pernah
bermasalah dengan Debt Colector, saya juga gunakan jurus ini, sampai si debt
colector bersidia meminjamkan uangnya secara pribadi untuk menutup kekurangan
angsuran saya.
Begini
ceritanya:
Seringkali
orang selalu menghindar ketika debt colector menelpon. Jujur ya.. hal ini
sangat tidak manusiawi dan hanya akan membuat emosi. Coba bayangkan kalau
seseorang berhutang pada anda dan melakukan hal yang sama.. sms ga dibales,
telpon di matiin.
Saya
memperlakukan semua orang dengan cara yang sama yaitu “menghargai” bahkan
ketika saya tahu saya belum punya uang 2-3 hari sebelum jatuh tempo, saya
menelpon si debt colector dan menceritakan kondisi saya, kemungkinan saya
mundur bayar beberapa hari.
Setelah
1 minggu melewati jatuh tempo debt colector datang ke rumah saya, saya pun mempersilahkan
dengan sangat baik, kebetulan ada bakso lewat, saya ajak makan sekalian.. sambil
ngobrol.
Saya
tidak bersikap takut.. tetapi menghargainya sebagai orang yang bertugas dan
berusaha mengerti profesinya. Waktu itu salah satu angsuran saya sekitar 3juta
karena bisnis baru drop, maka saya harus bekerja ekstra untuk mengejarnya. Tapi
karena belum rejeki, ya terpaksa ditunda. Saya hanya punya uang satu juta saat
itu.
“gimana
ya mas.. hari ini saya cuman bisa kasih 700rb, sisanya masih nunggu beberapa
hari lagi.. mungkin 2 minggu lagi” Karena percaya, dan memang saya sebelumnya
tidak pernah nunggak, dia bilang “ga apa2 pak.. yang penting ada dulu, tapi 2
minggu lagi di bayar ya pak.. saya bisa talangin dulu kebetulan kemarin habis
terima bonus.”
Wah
baik sekali kata saya dalam hati.. saya pun mendapatkan nota angsuran bulan
itu.. lega.. Tapi ingat.. ini adalah kepercayaan maka saya bekerja keras dan
membayar sisanya seminggu kemudian.
Kisah
lain dalam negosiasi - menyelamatkan sertifikat rumah yang hendak di lelang bank
mandiri
Suatu
hari bu Wahyu (nama samaran, karena subyek tidak ingin dipublikasikan) pulang
ke jawa timur ke rumah ibunya. Hari itu tanpa diduga beliau kedatangan tamu
rombongan menggunakan mobil avanza hitam, beberapa berbadan besar. Tamu
tersebut ternyata beberapa debt kolektor bank Mandiri Surabaya, dan beberapa karyawan
yang sedang bertugas untuk menyita rumah ibunya. Kejadiannya begini.. rumah tersebut
bersertifikat dengan nama 8 orang saudara bu Wahyu. Tepatnya dua tahun lalu, kakak
bu Wahyu di Surabaya meminjamnya untuk modal usaha baru yang akan dikelola anaknya.
Karena kasian dan berniat menolong, maka bu Wahyu tanpa curiga memintakan ijin dan
tanda tangan kepada semua saudaranya.
Memang
bu Wahyu memiliki bisnis yang cukup mapan sehingga semua saudaranya percaya, tapi
sebenarnya tidak satu rupiahpun bu Wahyu menggunakan uang tersebut. Setelah dua
tahun, ternyata hutang tersebut belum pernah diangsur sama sekali dan bunganya
plus dendanya menjadikanya melipat hampir dua kali lipat dari pinjamanya. Memang
rumah tersebut berlokasi di pinggir jalan, tanah belakangnya pun cukup luas,
dan bernilai lebih dari 2 Milyar. Sedangkan pinjamanya hanya 100juta yang
bengkak hampir 200juta rupiah.
Pihak
bank sudah menghubungi kakak bu Wahyu dan anaknya, yang berhutang, tetapi
mereka menghindar. Hp sudah diganti, alamat pun sudah pindah, bahkan si anak
yang gagal berbisnis pun menghilang ke Jakarta. Hmm.. ruwet..!
Bu
wahyu menghadapi para kolektor dengan sabar, dan ramah. Keesokanya bu Wahyu menelpon
saya untuk berkonsultasi bagaimana baiknya. Saya sarankan untuk negoisiasi dengan
itikad baik untuk menyelesaikan, dan minta keringanan seringan mungkin yang
bisa diberikan oleh bank.
Maka
pihak bank mematok angka 135juta yang harus dilunasi, dengan cara 35juta
diberikan dimuka, sedangkan 100juta di cicil dengan negosiasi lanjut. Ya.. Maka
bu Wahyu mengumpulkan dana dari saudaranya dan terkumpul 35 juta, kemudian beliau
datang sendiri ke Mandiri Surabaya, untuk menyelesaikanya.. pihak bank memberi waktu
6 bulan untuk melunasinya. 6 bulan telah berlalu..
Saudara
bu Wahyu masih belum jelas kabarnya, maka pihak bank menelpon kembali untuk menanyakan
bagaimana kejelasanya uang 100juta tersebut. Intinya, ketika dinegosiasikan
dengan itikad baik, pihak bank justru memberikan banyak kelonggaran. Dan
kemudian memberikan saran-saran dan solusi-solusi alternatifnya.
Hari
ini kisah itu dalam proses penyelesaian dan semakin membaik, kabar terakhir
kakaknya sudah mulai pulih kondisi keuangannya dan bersedia menyelesaikanya
dengan cara mengangsur dan sudah beritikad baik untuk menghubungi pihak bank
serta bernegosiasi sendiri (tadinya dicari saja susah).
Pelajaran
dari kisah ini adalah, kuasai negosiasi, karena permasalahan kredit macet pun sebenarnya
bukan sesuatu yang diinginkan baik pihak bank maupun peng-kredit. Tunjukan itikad
baik untuk menyelesaikan, tunjukan juga rencana penyelesaianya.. maka pihak
bank akan dengan senang hati memberi kelonggaran bahkan solusi-solusi
aleternatif untuk anda. Kenali mengapa orang gagal dalam negosiasi dan
hindarilah
1. Mau
menang sendiri
Perhatikanlah
lawan anda. Mungkin saran terbaik saya, belajarlah memahami wanita. Ya.. anggap
lawan bicara anda adalah wanita yang tidak mau mengungkapkan isi hatinya dan
berharap anda mengerti. Kenali dulu apa kebutuhan lawan bicara, dengan
berbicara ringan sambil mengingat, apa yang sebenarnya dicari orang ini.
2. Mendahulukan
permintaan sebelum memberi
Jangan
jadi orang menyebalkan, yang selalu meminta dan meminta, dahulukan kepentingan
lawan bicara baru anda mengungkapkan kepentingan anda, kemudian tawar menawar
sampai ketemu kesepakatan.
3. Bersikap
sombong
Siapapun
anda, apapun jabatan anda, berapapun harta yang anda miliki, perlu anda ingat
baik-baik, bahwa tidak satupun orang menyukai sikap sombong. Jadi jangan terlalu
membicarakan tentang diri anda. Perhatikan orang yang anda ajak bicara, hargai
pendapatnya, pujilah dengan tulus.
4. Bersikap
terlalu berharap (mengemis)
Sikap
terlalu berharap juga tidak baik, karena akan membuat posisi negosiasi anda lemah.
Anda tidak boleh sombong tetapi juga tidak boleh bersikap mengemis. Bersikaplah
wajar, cerdas, jujur, dan bertujuan menguntungkan kedua belah pihak.
5. Kaku
/ tidak fleksible
Ingat
bahwa seringkali hasil negosiasi memang tidak seperti yang kita harapkan. Bersikaplah
fleksible, katakan dalam hati “tidak deal ya tidak masalah” sehingga anda bisa
bersikap ramah dan fleksible. Negosiasi bukan semata-mata sebuah tehnik, tetapi
merupakan seni. Maka latihlah negosiasi di kehidupan sehari-hari.
Ya..
menjadi kebiasaan. Coba negosiasikan harga atau kelonggaran waktu pembayaran
untuk beberapa seperti, diskon rumah makan, bioskop dll, diskon servis
kendaraan, bonus atau hadiah di bank, atau apapun yang anda temui dalam
kehidupan sehari-hari. Mulailah dari hal kecil, dan jadikan kebiasaan positif.
Bab 6. Gila
Setelah
menempuh perjalanan lebih dari 300km menggunakan sepeda motor untuk menghadiri
sebuah pelatihan, seorang peserta berkomentar terhadap tindakan saya sambal menggelengkan
kepala.. “anda memang gila pak..” Dengan senyum saya menjawab “ya.. saya tahu,
memang saya sudah capek jadi orang waras yang punya banyak angsuran.. yang
selalu ketakutan setiap melihat kalender. Istri saya pun sudah bosan dengan
pertanyaan rutin saya.. sekarang tanggal berapa ya..?”
Saya
tanya kembali orang tersebut “anda masih mau jadi orang waras pak..?” Dia
menggeleng “nda lah pak.. saya mendingan gila juga..” Hati hati setelah membaca
tulisan saya, karena banyak orang yang mulai gila. Mengapa demikian? Gila
berarti melakukan sesuatu yang tidak wajar.
Seperti
: berhenti nonton TV, kerja sampai pagi, mencatat agenda, datang tepat waktu..
dll
Kebanyakan
orang tidak melakukan hal tersebut, tapi kalau anda melakukan sesuatu yang positif
yang tidak dilakukan orang lain.. wajar kalau kehidupan anda jauh lebih baik
dari mereka.
Kegilaan
adalah harga yang harus dibayar mahal Bebas hutang bukan kegiatan sekali jadi
langsung berhasil. Saya memahaminya serratus persen, dan mengerti bahwa ada
perjuangan dibalik itu. Saat benar-benar bebas dari segala macam bentuk
angsuran.. anda pun akan di cap menjadi orang gila.
Ya..
Saat saya membayar properti dengan uang cash, membawanya di dalam tas plastik
hitam, si pemilik properti mengatakan saya gila. Saat saya membawa uang cash,
dan membeli mobil, si pemilik juga bergeleng-geleng kepalanya dan menganggap
saya gila.
Banyak
hal menarik yang saya alami dan orang awam menganggapnya sebagai sebuah
ke-Gilaan. Pertanyaan penutup e-book ini adalah:
“Masihkah
anda tertarik untuk menjadi orang waras..?”
Salam
Lunas
Arli
Kurnia
BISNIS
TANPA MODAL “BANK”
Berbisnis
tanpa Modal “Bank”
Judul
diatas memang menarik, tapi jujur .. banyak orang yang tidak percaya dengan apa
yang saya alami. Tapi begitu anda mulai menguasai tehnik ini, saya jamin anda
akan kecanduan buka usaha.. Kalau bisnis besar, hutang menumpuk, itu biasa..
Bisnis besar tanpa hutang, tidurpun nyenyak..
Tanpa
modal bank bukan berarti mengurangi modal, tetapi mengatur sumber modalnya. Jangan
pernah beranggapan membuka bisnis “Tanpa Modal” karena kalau anda terjebak
dengan kata tanpa modal, anda akan hidup dalam dunia khayalan. Tanpa modal
bank, bukan berarti anda mengurangi modalnya. Misal, anda mau buka kafe.. tapi
tidak mau beli gelas, tidak mau menyediakan stok kopi.. dll. Ya itu sama saja
konyol. Naa.. terus bagaimana caranya?
Sebenarnya
yang saya berika n pada anda adalah tehnik mengatur sumber modal. Berdasarkan
kepercayaan. Saya pernah membuka toko komputer hanya bermodal uang 40 ribu (patungan
separo-separo) berdua. Bersama teman kuliah, saya bertekad bulat dengan
semangat empat lima, tapi ga punya modal. Terus bagaimana sewa tokonya, bayar
pegawainya, ijin legalitasnya, peralatan kantornya dll. Waduh, kalau diturutin
semua diawal, butuh puluhan juta rupiah.
Dengan
40ribu mana mungkin?
Yang
saya lakukan cukup sederhana, dan hanya perlu keberanian. Di Ebook 30Hari Bebas
Hutang, Langkah terakhir adalah GILA. Ya.. itu yang saya terapkan.
Mulailah
dari Market.. bukan dari Produksi, Stok, Manajemen dll
Kuncinya
adalah, saya memulai dari market.
Mengapa
saya tertarik untuk berbisnis komputer
pada saat itu? Karena saya seringkali bolak-balik ke took komputer untuk update
seoftware, servis, upgrade komputer, dan sering juga mengantar beberapa teman
(waktu itu tahun 2000 sekitar 14 tahun yang lalu pada saat saya masih semester II).
Masih
jarang orang yang paham tentang komputer dimasa itu, jadi komputer masih
terbilang barang yang mahal. Saking banyaknya teman yang membeli komputer dan
saya antar ke beberapa tempat, lama- lama mereka sering bergantung pada saya.
Tidak jarang saya menservis kecil-kecilan komputer teman-teman dengan masalah-masalah
ringan.
Suatu
ketika, saya punya ide untuk mengumpulkan brosur-brosur dari toko-toko besar
yang menyediakan komputer rakitan. Tidak satupun toko yang harganya sama, saya
heran.. Masing-masing toko punya keunggulan harga di salah satu hardwarenya. Misal
toko A hardisknya murah, toko B printernya murah, toko C lebih murah monitornya.
Ahaa,,
terbersit ide menguntungkan, bagaimana kalau saya mengambil bagian yang murah
saja dan saya rakit. Maka saya bisa menjual computer dengan harga yang sangat
murah di kota saya. Saya juga tidak membayar sewa ruko dan menggaji karyawan,
jadi bisa potong harga lebih banyak lagi, untuk memancing pasar. Saya ketik
brosur kemudian saya fotocopy habis 20.000 pada saat itu. Dan saya bikin
stempel nama toko dan membeli kwitansi 2 buku. Jadi deh toko komputer saya, Fix
Computer namanya.
Saya
sekarang punya 800 lembar brosur dan saya sebar di seluruh pelosok kota
Salatiga, mulai dari kantor, konter HP, wartel (dulu HP belum banyak, jadi
orang masih sering ke wartel), Warnet, kampus dan pokoknya semua tempat
termasuk bengkel dan rumah makan.
Satu
unit saya bisa ambil untung bersih 400ribu rupiah. Uang yang cukup besar di
tahun 2000 karena saya ingat waktu masuk kuliah uang gedungnya saja 2,3 juta. Dua
hari setelah menyebar brosur, saya mendapatkan pesanan 2 unit, keuntungan
800rb. Saya cetak brosur lebih banyak lagi, dan teman-teman kuliah mulai
memesan komputer dari saya, termasuk kampus tempat saya kuliah, dan beberapa
kantor di Salatiga.
Empat
bulan kemudian, saya membuka toko dengan menyewa tempat di semarang. Bisnis ini
sempat membuat kuliah saya tertunda. Walaupun akhirnya saya tutup, karena harus
fokus menyelesaikan skripsi, saya tidak menyesal.. karena dulu modalnya hanya
40rb.
Bisnis
tersebut cukup membawa pengalaman, relasi, skill, dan pelajaran bisnis yang
tidak pernah saya dapatkan di sekolah. Kunci resiko dengan turun ke market Seringkali
orang kebablasan bisnis (saya menyebutnya demikian) karena spekulasi yang
terlalu berlebihan. Ada saatnya sebuah bisnis melejit. Tapi ingat omset yang
sedang meningkat bukan patokan bahwa bisnis akan terus membaik. Bisa jadi
sebaliknya.. kadang saat omset besar-besarnya sang pebisnis malah lupa saving
dengan baik.
Kunci
resiko dengan turun ke market. Jangan jadi bos dulu pada saat anda merintis
bisnis. Apa maksudnya bos?
Disaat
awal bisnis dirintis, kadang kita sampai tidak punya waktu. Yaa..memang seperti
itu. Kalau banyak hal yang di delegasikan.. anda tidak akan tahu kondisi yang
sebenarnya. Coba kali ini kita bicara tentang market dulu. Berpa banyak tipe
bisnisman yang seperti bos. Apa-apa perintah.. parahnya ketika berfikir bahwa
dia adalah pemilik usaha, yang menjual harusnya sales bukan saya.. Itu keliru
besar.
Prinsip
saya.. kalau saya tidak bisa menjual produk saya.. bagaimana mungkin orang lain
belajar, tentang bagaimana menjual produk dari saya. Akan lebih mudah kalau
saya bisa membuktikan.. baru suatu saat nanti tinggal ajarkan orang lain untuk
menggantikan tugas saya. Tentu kita sudah punya bahan materi yang harus
diajarkan, berdasarkan pengalaman. Buakan berdasarkan analisa semata. Saat anda
berbisnis dan memulainya dari market, maka diawal anda akan tahu bahwa bisnis
tersebut bisa besar atau tidak di tangan anda. Saya merintis bisnis penghemat
BBM yang sampai saat saya menulis ebook ini memiliki jumlah agen yang terbilang
besar (27Ribu Agen). Salah satu caranya adalah.. saya yang belajar menjual di
awal sampai ketemu cara yang efektif. Saya paham sekali bagaimana cara
berpromosi, menggunakan kata-kata, gambar, bahkan apa yang harus dilakukan
apabila ada kendalakendala di lapangan. Dengan bekal tersebut maka dengan mudah
saya memberikan bahan penjualan yang betulbetul didapat dari praktek.
Permainan
putar uang Bisnis bagi saya adalah permainan memutar uang. Di GLF (salah satu pelatihan
favorit) saya memberikan permainan menarik yaitu sebuah simulasi bisnis. Sebenarnya
bisnis itu sederhana. Bagaimana supaya uang kita bertambah, dari membeli barang
murah dan menjualnya dengan harga diatasnya sehingga menghasilkan keuntungan.
Acara
tersebut memberikan pengalaman secara langsung bagaimana memutar uang dengan
kondisi yang mirip dengan kondisi bisnis sesungguhnya.. meskipun uangnya uang
mainan. Saya modali para peserta masing-masing 1 juta rupiah (uang mainan) dan dalam
waktu tertentu mereka akan membeli barang yang disediakan, kemudian menjualnya,
dan membeli sesuatu lagi dan menjualnya lagi, sampai mendapatkan keuntungan
yang besar. Dalam permainan tersebut ada manajemen resiko yang diciptakan, dan juga
ada kondisi-kondisi sulit yang harus dipecahkan.
Masing-masing
peserta bebas boleh bekerja dengan tim atau bekerja sendiri. Yang penting dalam
waktu 3 jam uang 1 juta harus jadi 1 Milyar. Semakin cerdas dan semakin cepat
para peserta bertindak maka goal 1 M bisa tercapai.
Dari
30 peserta, beberapa diantaranya berhasil mendapatkan uang diatas 1 M (ada yang
sampai 4M). dan sebagian juga Cuma berhasil meningkatkan diangka puluhan juta
saja.. Itu sudah bagus, tapi tidak satupun yang bangkrut.. Mengapa? Karena
sebenarnya setiap orang mampu berbisnis kalau mereka berada di lingkungan yang
tepat.
Bermain
tempo dengan cerdas Betapa kagetnya saya setelah mengetahui bahwa
perusahaanperusahaan besar bahkan tidak mengeluarkan uang untuk modal usahanya.
Sebuat perusahaan produksi piring dan gelas dengan market expor, menerima
pesanan dari luar negeri. Dan menurut perjanjian dengan pembeli, (memanfaatkan
LC – Letter of Credit) uang dibayar maksimal 2 minggu setelah barang naik
kapal.
Ternyata
perusahaan tersebut membayar bahan baku pembuatanya dengan sistem tempo sampai
2 bulan.. dan banyak sekali suplier yang mau di tempo. Hal tersebut dilakukan
untuk meminimalkan pencairan uang bank dengan bunga.. karena bunga akan
mengurangi keuntungan dalam jumlah yang besar tentunya.. Coba amati semua aspek
pembelian di dalam bisnis anda.. ada tidak yang bisa ditempo, dan pertimbangkan
cara ini. Kalau anda bisa bermain tempo dengan cerdas, itu artinya memperlambat
pengeluaran dan mempercepat pemasukan.. maka terjadi cashflow yang bagus di
usaha anda.
Bagaiman
cara mempercepat cash masuk? Beberapa bisnis menerapkan cara ini:
·
Lembaga pendidikan memberikan diskon
khusus untuk pembayaran 1 tahun
·
Penerbangan memberikan harga lebih murah
untuk pemesanan tiket PP
·
Hotel memberikan diskon untuk pemesanan
diawal menggunakan internet
·
Tempat fitnes di beberapa hotel membuka
membership dan memberikan penawaran menarik Tunggu uang masuk sebelum
mengeluarkan uang
Kunci
berikutnya dalam bermain uang cash dalam bisnis adalah “jangan mengeluarkan
uang sebelum memasukan uang.” Sebenarnya prinsip ini sederhana. Tetapi banyak
pengusaha yang terlena, mengeluarkan uang terlalu banyak, sebelum mendapatkan
keuntungan pasti.
Saya
adalah pengusaha yang extreem, seringkali saya menahan, tidak mengeluarkan
biaya untuk pengembangan usaha seperti perluasan lahan, stok barang, membeli
teknologi, upgrade mobil, dll sebelum betul-betul menerima keuntungan dan
menghitungnya. Seperti pelit dan terkesan tidak mau rugi.. Kalau pelit nda lah…
tapi kalau tidak mau rugi, itu betul sekali. Menurut saya ngapain bisnis kalau
sudah tau mau rugi.. sudah sewajarnya bisnis itu cari keuntungan. Dan mencari
keuntungan adalah HALAL. Ada baiknya kalau kita menahan mengeluarkan uang,
meskipun pengeluaran tersebut tujuanya untuk kebaikan bisnis jangka panjang. Mengapa
demikian?
Jawabanya
adalah: kendalikan cash flow anda seaman mungkin. Contoh sederhana:
Anda
sedang memulai bisnis dan membutuhkan brosur. Berikut ini pilihan jenis dan
harganya:
-
Mencetak di Percetakan, 140rb / rim minimal 10 rim (total membutuhkan 1,4juta).
-
Mencetak di digital printing 750 rupiah per lembar jumlah bebas.
Sebagian
besar pengusaha memilih langsung cetak banyak untuk mengejar harga murah. Saya
beda.. saya mencetak dulu 50 lembar di digital printing untuk tes pasar. Kalau
responya bagus baru saya cetak di percetakan.. Respon bagus bagaimana?
Kalau
dengan modal 50 lembar brosur saya tidak bisa menjual produk saya.. pasti saya
sudah berganti produk atau berganti bisnis. Mengapa? Karena kalau 50 brosur
saja tidak sanggup menjual.. yang salah produk tau mungkin bisnisnya..
Pasti
ada yang salah, entah pasar kurang merespon, atau harganya terlalu mahal, atau
saya yang tidak cocok berbisnis di bidang itu.
Intinya
saya hanya akan mencetak brosur berikutnya dari keuntungan penjualan. Banyak
orang yang bilang itu ribet.. atau lama.. ga sabar lah.. Ya kalau mau nantinya
enak, ribet nda masalah lah..saya sabar kok. Toh sebuah produk yang direspon
pasar, tidak sampai membuang 50 brosur pasti sudah laku keras barngnya..
Jadi
kesimpulanya saya tidak mau membuang energi terlalu besar sebelum 10 mengetahui
secara langsung bahwa bisnis yang sedang saya jalani.. menghasilkan uang nyata,
bukan hanya rencana target yang belum terbukti akan tercapai dengan mudah atau
berat.
Semakin
sedikit modal yang saya keluarkan diawal berarti semakin banyak saya bisa
mencoba menjual produk atau bisnis. Saya percaya hukum statistik.. kalau lempar
dadu 100 kali pasti ada angka 6 yang muncul beberapa kali. Jadi kalau kita
gagal di sebuah bisnis, ya coba lagi.
Masalahnya
kalau terlalu optimis diawal dan terlanjur mencairkan uang bank dalam jumlah
besar.. waah.. itu namanya “Mbonjrot” Bayar yang penting dulu, dahulukan SDM
yang vital Saya lebih mementingkan membayar dulu bagian yang penting dan tidak menunda,
misalnya menggaji karyawan. Perlu diingat apabila kita memiliki karyawan, ada
pepatah bijak mengatakan “bayarlah sebelum keringatnya mengering” hal ini
memberikan efek yang sangat baik untuk bisnis anda.
Kalau
orang-orang penting anda dibayar diawal, dan merasa senang, mereka secara
otomatis akan ikut membesarkan bisnis anda. Bukan masalah besar kecilnya.. tapi
perhatian anda terhadap orang-orang kunci yang anda pegang.
Saya
juga sering mengalami kondisi harus memilih. Pada suatu ketika harus membayar
sisa uang kontrak yang saya janjikan bulan itu, disatu sisi harus membayar
pengeluaran alat promosi dan jumlah uang cash hanya mencukupi salah satunya
saja.. Maka saya melakukan tehnik menunda beberapa hari.. Tapi bukan memberikan
janji, melainkan memberikan sejumlah uang, misalnya uang sewa yang harus
dibayar 3 juta, saya berikan 1,5juta sambil bawa oleh-oleh.. hehehe..
Sebelum
jatuh temponya saya yang telpon (jangan sampai anda ditagih.. dahuluilah
menelpon) dan berkata “Pak.. besok saya mau bayar, kita bisa ketemu dimana?”
itikad baik ini pasti ditanggapi secara baik, dan orang pasti lunak dengan
tehnik ini.Sedangkan sisanya saya undur beberapa hari.. (tentunya beberapa hari
kemudian saya benar- benar membayarnya.. jangan sampai menjanjikan sesuatu yang
tidak bisa anda penuhi). Saya sering melakukanya sendiri.. memang banyak yang
tidak sependapat, tetapi saya menikmati keuntunganya. Pengeluaran diawal
merintis bisnis yang terbesar adalah:
Sewa
tempat: Uang yang dikeluarkan untuk menyewa tempat sangat besar. Apalagi kalau
anda menginginkan lokasi strategis dengan harga murah. Anda harus mengeluarkan
uang sewa 2-3 tahun dimuka. Untuk sebuah bisnis yang baru anda mulai, sebaiknya
jangan terlalu memikirkan lokasi strategis, atau bangunan yang bagus.
Saya
memulai banyak bisnis, dan ternyata memang tidak semua akan cocok dijalankan.
Kalau seandainya dulu saya nekad menyewa bangunan dengan harga yang mahal dan
harus mengeluarkan uang sewa 2-3tahun dibayar dimuka. Pasti kehabisan modal
duluan. Naa solusinya bagaimana?
Rahasianya:
sebetulnya tidak semua bisnis harus ditampilkan di lokasi strategis dan
ditempatkan di bangunan yang bagus. Seandainya bisnis tersebut memang harus di
lokasi strategis supaya bisa jalan, saya tidak akan menjalankan bisnis
tersebut, di awal merintis dengan modal minimal. Banyak ide bisnis yang bisa
dijalankan dirumah menjadi satu dengan tempat tinggal, seperti awal saya
merintis bisnis toko komputer. Yang penting bagi saya adalah saya mencari
pelanggan, mulai dari umum, kampus, sampai kantor-kantor.
Produksi
Kalau
harus memproduksi, saya memilih melemparkan ke orang yang bisa memproduksi
dalam jumlah kecil dulu. Jadi tidak spekulasi memproduksi masal sehingga biaya
besar harus dikeluarkan dimuka.
Stok
Barang
Pada
saat merintis bisnis jarang sekali saya memiliki banyak stok. Biasanya yang
saya lakukan adalah: Menganalisa dengan akurat berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk pengadaan produk sejak terjadi pembelian. Saya meminta
konsumen untuk membayar dimuka (inden) dan berkata diawal bahwa saya memerlukan
waktu sekian hari untuk bisa mengirimnya.
Dengan
cara ini saya tidak meminjam uang bank, tetapi konsumen lah yang memodali
saya.. ya.. strategi ini sama dengan mengunci resiko. Prinsip kerjanya mirip
dengan bisnis katering pernikahan. Konsumen memesan dan memberikan tanda jadi.
Tapi saya jauh lebih extreem, saya meminta uang full dimuka, dan memberikan kepastian,
kalau tidak bisa menyediakan produk pun saya siap didenda.. karena sudah diberi
kepercayaan maka saya gunakan sebaik mungkin.
Cara
ini sangat menguntungkan. Tetapi sekali anda mengingkari janji, atau meleset..
memberikan sesuatu tidak sesuai yang anda katakan, maka anda akan ditinggalkan
pelanggan anda, dan kesulitan berbisnis kembali. Saya jaga kepercayaan sebaik
mungkin, bahkan tidak jarang saya membayar denda pada saat saya tidak bisa
memenuhi tanggung jawab saya tepat pada waktunya.
Alat
Promosi
Seperti
yang telah saya ungkapkan di bab sebelumnya, bahwa saya memilih untuk mencetak
dengan jumlah sedikit, meskipun harga satuannya cenderung lebih mahal daripada
mencetak banyak sekaligus. Setelah mendapatkan hasil baru saya mencetak banya
(dari hasil keuntungan penjualan yang saya putar).
Perlengkapan
Saya
membuka kafe dengan peralatan yang saya bawa dari rumah, seperti piring, gelas,
kompor, dan lain-lain. Ya.. saya coba menghemat pengeluaran. Suatu hari ada
tulisan “dikontrakan” disebuah foodcourt (pujasera) di Salatiga. Saya telpon
dan pemilik kios ukuran 3x2,5m tersebut menyebutkan harga 6.5 juta setahun. Waktu
itu saya bilang “baik pak, tempatnya bagus, saya juga tidak menawar harga dan
tertarik, tapi bisa tidak pak kalau saya nego pembayaranya jadi 3 x, kalau bisa
hari ini saya transfer tanda jadinya.” Ya.. saya memujinya, dan tidak menawar
harganya, tetapi hari itu memang sebetulnya saya tidak punya modal. Saya
mengajukan penawaran cara membayar demikian:
-
Hari ini 500rb
-
Bulan depan saya mulai masuk
-
Bulan berikutnya 3juta
-
Bulan berikutnya 3juta
Ya..
si pemilik menyetujuinya, maka saya punya persiapan 1 bulan untuk mempersiapkan
semuanya. Dalam waktu sebulan saya mencari cara untuk memenuhi perlengkapanya..
beberapa saya beli bekas, hanya 1 alat yang saya beli baru yaitu (lemari es)
seharga 1,6 juta itupun di bulan ke dua setelah saya mendapatkan banyak
konsumen. Saya memulai dengan modal minim dan memilih jenis menu yang bisa distok
dalam bentuk instan (siap saji) sehingga tidak resiko basi.
2
minggu awal saya membuat banyak brosur (fotocopy) dan menulisnya “minum kopi
GRATIS di Kopi Contong” Ya.. promosi modal kopi gratis, dalam 2 minggu saya
mendapatkan tamu buanyak sekali, dan memang betul-betul saya gratiskan. Ternyata
mereka tidak minum kopi saja, ada banyak sekali minuman dan makanan yang
terjual, sehingga akhirnya saya bisa membayar uang kontrakan dari keuntungan di
bulan pertama saya buka. Itu namanya mengunci resiko. Buka perusahaan modal
minim hasil maksimal (low profile high profit)
Membuka
perusahaan berarti berurusan dangan uang ratusan juta rupiah (minimal). Itu
pandangan orang awam. Saya membuat perusahaan hanya dengan modal 900rb dan pak
Andre mitra saya juga sama .. jadi modal awal hanya 1,8juta rupiah. Trus
bagaimana sewa kantor, peralatan, mesin produksi, stok barang dan ijin
usahanya.. Nanti dulu..
Saat
memutuskan membuat perusahaan maka hal yang saya persiapkan pertama adalah
market. Saya dan pak Andre memlikiki relasi yang cukup kuat karena sudah
bertahun-tahun bergelut dengan bisnis network
marketing.
Sebelum memulai semuanya.. salaman dulu tanda deal, kemudian menelpon beberapa
orang dan coba menceritakan konsepnya. Dari hasil mempersiapkan market melalui
telepon, maka kami mempersiapkan website, produk (waktu itu hanya 1 jerigen
penghemat bbm), rencana perjalanan.
Selama
beberapa hari kami sudah memilih orang-orang yang kami telepon dan merespon
dengan antusias. Ada beberapa yang ragu.. mereka tidak saya hiraukan dulu. Setelah
website jadi, kami melakukan beberapa presentasi di luar kota dan setiap kota
yang kami kunjungi membuka stokis (waktu itu 15 juta pembelian produk dengan
diskon 7,5 persen).
Saya
sudah berpengalaman di bidang jaringan, dan mempersiapkan market bagi saya
bukan hal yang sulit. Hanya perlu beberapa tahapan, maka terjadilah sekumpulan
orang yang mencari produk.
Naa..
saat itulah saat yang terbaik untuk mmencari stokisnya. Biasanyamereka tidak
keberatan untuk menyediakan stok produk pada saat ada permintaan.
Jadi
jangan dibalik ya.. berusaha mencari stokis tanpa mempersiapkan marketnya..
anda harus siapkan dulu marketnya baru mencari orang yang punya modal untuk
stok barang. Semua transaksi dilakukan cash and carry..
Dari
proses tersebut maka kami bisa memenuhi kebutuhan lain seperti penyediaan stok,
kantor, manajemen, sistem, dan lain-lain. Kalau orang lain mempersiapkan dlu
baru menerima uang.. Saya mempersiapkan perusahaan sambil menerima uang.
Sebetulnya Cuma itu kuncinya..
Cerita
tentang si pemilik kontrakan yang meraup untung lebih dari 100juta kurang dari
4 bulan, sayang sekali dia malah kabur karena punya masalah ruwet sebelumnya..
Begini
ceritanya. Mengapa Pak Lurah pemilik kios tempat saya menyewa untuk kafe
menyewakan pada saya dan boleh ditempo.. Ternyata tempat tersebut ada
sejarahnya..
Lokasi
foodcourt sebenarnya adalah sebuah rumah dengan pekarangan yang tidak terawat
di belakangnya seluas 2000m2. Dan pak Lurah (panggilan akrabnya) adalah seorang
kontraktor yang pernah dipakai
jasanya
untuk memasang paving. Seorang pria Tulungangung sebut saja namanya Eki (nama
samaran) yang menyewa rumah tersebut, menemui ibu si pemilik lahan dan
mengatakan ingin menyewa selama 2 tahun. Maka Eki mendapatkan potongan harga menjadi
15juta pertahunnya. Eki membayarnya setahun dahulu dan berjanji membayar
sisanya 6 bulan kemudian.. si Ibu pemilik lahan menyetujuinya. Eki membersihkan
semua pekarngan, mengecat rumah, dan membangun kios di belakang pekarangan
sebanyak 10 unit kios kecil, dan 1 unit kios yang berukuran agak besar di posisi
paling depan dengan bangunan semi permanen (kayu, bambu dan sedikit cor semen
pada bagian lantai dan dapur masing-masing kios). Rumah Induk dia sewakan
kembali dan ada pengusaha distro yang menyewanya 20juta setahun x 2 tahun.
Kios
besar di depan juga tersewa dengan harga 12 juta setahun x 2 tahun. Pak Lurah
membangun pavingnya, dan belum selesai di bangun Eki sudah kabur dengan membawa
semua uang sewa kios ditambah 7 kios kecil 7,5juta x2 tahun.
Maka
Pak Lurah dengan paksa mengambil hak sewa 2 kios yang salah satunya saya sewa.
Anda bayangkan seandainya Eki tidak kabur, dia sudah punya bisnis bagus.
Perhitunganya adalah:
Uang
sewa 15juta x 2 tahun = 30juta Hasil sewa 2 tahun dibayar dimuka:
Rumah
induk : 40 juta
Kios
besar: 24 Juta
7
Kios kecil : 105 juta
Total:
169.000.000
Misalnya
untuk membayar bangunan semi permanen dan paving memerlukan biaya 80.000.000
Sebenarnya Eki masih menerima keuntungan bersih 80.000.000 dan memiliki 3 kios
kecil lagi yang belum tersewa senilai 45juta untuk 2 tahun. Tapi sayangnya Eki
Kabur karena sebelum membangun foodcourt dia sudah memiliki hutang yang
berlipat dan dikejar-kejar orang..Ide bagus sebenarnya, tapi tergantung orangnya,
kalau ruwet ya sama aja boong.. tapi kalau anda yang menjalankan, mungkin
akhirnya menjadi sangat bagus.. happy ending ni ceritanya..
Baca
Ebook 30Hari Bebas Hutang, untuk melatih anda mengatur keuangan dengan baik.
Ikuti instruksinya sehingga anda bisa keluar dari masalahfinansial. Kalau anda
ingin membangun usaha baru, pastikan anda mengambil pelajaran dari
cerita-cerita diatas. Semoga Ebook ini bermanfaat dan membawa perubahan di
dalam kehidupan anda sekeluarga. Salam Lunas
Arli
Kurnia